Hasil pemeriksaan itu disampaikan tim forensik melalui dr Indra Sakti Nasution. Indra menyebut otopsi dilakukan sesuai permintaan pihak keluarga.
"Saya tidak hitung pasti jumlahnya, tapi lumayan banyak luka di tubuh si korban. Ada luka lebam di kepala, dada sama di kaki," ujar Indra ditemui wartawan di RS Bhayangkara, Sabtu (13/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pemeriksaan luar, tim juga turut memeriksa tubuh di bagian dalam dan hasilnya ada pendarahan. Pendarahan akibat adanya benturan keras di bagian kepala dan dada.
"Ada resapan darah di bagian kepala dan dada, seperti ada darah (gumpalan) atau benturan keras di situ (kepala)," katanya.
Hasil pemeriksaan itu, lanjut Indra akan disampaikan ke tim penyidik. Ini sesuai laporan pihak keluaga korban di Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Polresta Palembang siang ini.
Setelah pemeriksaan selesai, keluarga rencananya akan langsung membawa korban ke rumah duka. Korban akan dimakamkan di Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir.
"Malam ini langsung dibawa ke Tulung Selapan. Rencana besok ponakan saya ini dimakamkan," kata paman kandung korban, Hermansyah.
Diketahui, Ibu kandung korban, Berce membuat laporan ke Polresta setelah mengetahui anaknya meninggal dunia dini hari tadi. Dalam laporan itu, Berce menyebut putranya meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan.
Dugaan itu disebut Berce karena adanya luka memar di tubuh korban. Selain itu, keluarga menyebut korban dalam keadaan sehat sebelum mengikuti MOS di sekolah yang digelar selama sepekan terakhir di Jalan Sukabangun, Sukarami, Palembang.
(ras/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini