"Dalam pertemuan itu kan Pak Prabowo jelas ya, ini kan pertemuan kebangsaan, jadi ini yang harus dipahami oleh Pak Mardani. Pertama, ini pertemuan kebangsaan, bukan pertemuan pencitraan. Kedua, pertemuan kebangsaan itu antar-dua negarawan, bukan antar-politisi," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade saat dihubungi, Sabtu (13/7/2019).
Andre mengatakan pertemuan antarnegarawan itu memiliki tujuan dan niat yang luhur agar Indonesia kembali guyub. Selain itu, pertemuan tersebut untuk menurunkan polarisasi antarpendukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andre, sikap resmi Partai Gerindra akan disampaikan Prabowo pada waktu yang tepat. Prabowo kemungkinan akan menyampaikan sikap resmi itu saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Gerindra pada Agustus mendatang.
"Mungkin saat kami Rapat Kerja Nasional nanti, Gerindra ada rakernas, setelah rakernas. Menyampaikan sikap resmi itu adalah domain Pak Prabowo sebagai ketum umum dan ketua dewan pembina. Yang jelas, Agustus kalau nggak salah kami akan adakan rakernas," ujarnya.
Selain itu, Prabowo akan melakukan pertemuan dengan pendukung untuk menyerap aspirasi. "Setelah rakernas dan menyerap aspirasi, Pak Prabowo mungkin akan menyampaikan sikap resmi. Yang jelas Pak Prabowo ingin negara ini kuat, ingin Indonesia guyub, maju," tuturnya.
PKS sebelumnya menyambut baik pertemuan Jokowi dengan Prabowo. Namun PKS juga menyayangkan tindakan Prabowo yang tidak menyerukan oposisi.
"Pertemuan antar-pemimpin membawa kesejukan. Dan akan baik jika Pak Prabowo menyatakan #KamiOposisi," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Sabtu (13/7).
Mardani menilai pernyataan 'kami oposisi' itu baik untuk demokrasi sekaligus menghindari timbulnya kekecewaan di kalangan pendukung. Dia juga yakin Prabowo akan tetap bersama PKS di garis oposisi.
"Jika pertemuan tidak diikuti dengan deklarasi #KamiOposisi, akan membuat kekecewaan pendukung. Dan PKS yakin Pak Prabowo dan pendukungnya akan bersama #KamiOposisi, karena oposisi itu baik dan oposisi itu mulia," katanya.
Simak Juga 'Jokowi-Prabowo Bertemu, Golkar: Demokrasi yang Matang':
(idh/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini