"Motif kenapa dipotong-potong jadi banyak, karena berdasarkan keterangan dari pelaku, dia memukul korban dari belakang dengan parang," ujar Kanit Reskrim III Polres Banyumas, Ipda Rizqi Adhiansyah Wicaksono kepada wartawan di kantornya, Jumat (12/7/2019).
Namun saat itu Deni menyadari korban masih hidup. Sehingga dia langsung menghabisi nyawa KW dengan parang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, lanjut dia kepala dan tubuh korban dimasukkan oleh pelaku k edalam plastik dan dibawa menggunakan mobil menuju Banyumas. Dalam perjalanan, pelaku berpikir untuk memutilasi kembali tubuh korban agar tidak meninggalkan jejak.
"Di perjalanan dia berpikir kalau terlalu besar takut ketahuan mayatnya. Nah di perjalanan dia berhenti. Tapi berhenti di mana belum kita dalami mana-mananya. Berhenti di suatu tempat, dipotong, nanti lihat tempat sepi lagi, di potong. Kemungkinan berkali-kali (berhentinya), belum kita dalami sampai sana," jelasnya.
Saat disinggung dimana lokasi korban dibunuh di Puncak Bogor. Pihaknya belum bisa memastikan lokasinya.
"Di Puncak, tapi belum tahu di mana. Ditempat terbuka dan sepi, kemungkinan hutan, kemungkinan sawah kita belum dilami," ucapnya.
Rizqi menjelaskan, dari hasil autopsi yang dilakukan di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, didapatkan bekas luka cukup besar pada kepala korban. Diduga luka tersebut akibat tebasan parang.
"Yang Pak Kapolres sampaikan ada luka besar di bagian kepala belakang, ya karena itu," jelasnya.
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini