Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Niue dan Kepulauan Cook

Auckland - Indonesia resmi membuka hubungan diplomatik dengan Niue dan Kepulauan Cook. Pembukaan hubungan diplomatik ini disepakati lewat penandatanganan Joint Communique (JC) antara Menlu RI Retno LP Marsudi dengan PM Kepulauan Cook Henry Puna dan PM Niue Toke Talagi.

Penandatanganan joint communique itu digelar dalam pertemuan bilateral antara RI dan masing-masing negara di sela-sela Pacific Exposition 2019 di SkyCity Convention Center, Auckland, Selandia Baru, Jumat (12/7/2019). Retno pun menjelaskan kerja sama bilateral antara RI-Kepulauan Cook dan RI-Niue.

Baca juga: Pembukaan Pacific Exposition 2019, PM-Menteri Negara Pasifik Tabuh Tifa

Retno menyebut ada sekitar 200 WNI yang bekerja di Kepulauan Cook. Dia mengatakan, PM Kepulauan Cook Henry Puna bahkan berharap Indonesia mengirimkan lebih banyak lagi tenaga kerja untuk mereka.

"Di Cook Islands, tanpa kita sadari hampir 200 pekerja Indonesia ada di sana. Saat kita memiliki hubungan resmi, kalau terjadi apa-apa akan lebih mudah untuk menangani isunya," ujar Retno.

"Dari pertemuan saya dengan PM Cook Islands tadi dia mengatakan sangat senang menerima pekerja Indonesia. Karena mereka bekerja dengan baik. Mereka kekurangan tenaga kerja dan ingin menambah pekerja-pekerja dari Indonesia," imbuh dia.

Menlu Retno dan PM Kepulauan Cook Henry Puna (Foto: Tsarina/detikcom)

Baca juga: Buka Pacific Exposition 2019, Menlu Bicara Ancaman Negara Pasifik

Sementara itu, lanjut Retno, hubungan dengan Niue lebih menekankan pada aspek kerja sama di bidang perikanan dan pembangunan berkelanjutan. Ia pun menyebut selama ini perdagangan antara RI-Niue terbilang baik.

"Dengan Niue yang kita bahas adalah mereka benar-benar menyampaikan apresiasi terhadap peran Indonesia di pasifik dan mereka mengharapkan lebuh banyak kerja sama dengan Niue, antara lain mereka menyebut soal perikanan dan soal sustainable development. Jadi kerja sama yang sifatnya praktikal," kata Retno.

Hari ini, Retno juga melakukan pertemuan bilateral dengan tujuh negara lain. Pertemuan yang digelar adalah dengan Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Tuvalu, Kiribati, Kepulauan Solomon, dan Melanisian Spearhead Group.


(tsa/mae)