"Surat dari RW, diketahui kelurahan nanti diajukan. Kita langsung aja kirim," ucap Dede via telepon, Jumat (2/7/2019).
Sampai kemarin, kata Dede, sudah ada permintaan pengiriman air bersih dari delapan wilayah. Baik yang mengalami krisis air bersih atau memang rutin pengiriman. "Dikirimnya seminggu 2 (dua) kali per lokasi. Kapasitas 5.000 liter per tangki," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau produksi itu kan sehari sekitar 4.300 meterkubik, stok yang belum digunakan 1.500 meterkubik sehari," ujarnya.
Proses pengiriman air seperti di RT 01 RW 07 Kelurahan Cimahi Utara, Kecamatan Cimahi Utara. Warga antre untuk mendapatkan air bersih yang dikirimkan Pemkot Cimahi. Mereka mengantre dengan menyimpan jeriken-jeriken di samping truk. Terlihat seorang warga memasukkan selang ke puluhan jeriken yang berjajar.
Yani (64) warga sekitar mengatakan, kekeringan yang terjadi selama satu bulan terakhir di Cimahi membuat air bersih sulit didapatkan. Bahkan sumur yang berada di rumahnya telah lama surut.
"Barusan saya membawa empat jeriken, masih ada dua jeriken lagi di rumah," katanya kepada detikcom di lokasi distribusi air.
Ia mengatakan, dalam sehari keluarganya membutuhkan setidaknya sepuluh jeriken untuk memenuhi kebutuhan memasak dan mencuci. "Kalau enggak ada bantuan, paling beli air. Seribu rupiah perjerikennya," ujarnya.
Dadang Suherman, Ketua RT 01 mengatakan sedikitnya ada 138 KK yang membutuhkan bantuan air bersih di wilayahnya. "Memang tak semua warga kekurangan air bersih," kata Dadang.
Ia mengatakan telah dua kali melaporkan perlunya bantuan air bersih ke kelurahan. "Alhamdulillah respon dari kelurahan dan dinas terkaitnya cepat, dalam seminggu terakhir sudah dua kali datang ke sini truk airnya," katanya.
![]() |
"Paling dalam sehari hanya bisa 40 jeriken maksimalnya, soalnya harus menunggu airnya tertampung dulu di toren, kalau langsung menyedot dari bawah mesinnya bisa rusak," katanya.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini