Selama ini limbah kayu palet biasanya dibuang atau dijadikan kayu bakar. Namun di tangan Wardi, sapaan Howardi, kayu limbah itu diubah menjadi radio dan barang estetik lainnya yang berdayaguna.
"Berangkat dari sana saya ingin membuat kerajinan dengan bahan yang murah tapi punya edit value yang tinggi. Tentu untuk mendapatkan edit value yang tinggi harus unik dan memiliki nilai fungsional, presisi dan rapi pengerjaannya," ujar Wardi di bengkelnya Jalan Gunung Tampomas, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jumat (12/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya radio vintage, Wardi juga bisa membuat gramophone dari kayu. Uniknya, walau dikemas dengan bentuk jadul namun radio ini dilengkapi dengan flashdisk dan bluetooth player.
Peminat radio buatan Wardi sampai ke luar negeri. Rata-rata pembeli mengetahui produk Wardi dari akun Instagram @kaiwoodenart. Satu radio bisa dijual dengan harga Rp 2,5 juta. "Kebanyakan dijual lagi oleh pembeli dari Bali. Mereka yang memasarkan lagi ke luar negeri," katanya.
![]() |
Wardi mengatakan, ia mengawali bisnisnya dengan menjadi seorang produsen furnitur dan interior berbahan dasar kayu. Baru tiga tahun ke belakang, Wardi mulai membuat produk-produk yang unik. Ia pun terus mengeksplorasi gagasan dan menambah referensi dengan melihat berbagai produk kayu yang unik dari Jepang dan Taiwan.
"Mengapa mereka bisa, kenapa kita enggak bisa? Kita mesin ada, skill ada, jadi yang kita lihat itu standar kerapihannya. Saya juga suka melihat tayangan di Youtube cara memotong kayu yang benar, itu membantu sekali," katanya.
![]() |
"Saya curahkan jiwa saya dalam setiap produk yang dibuat, makanya daripada barang saya tak terpakai saya kirim dulu barangnya," katanya.
"Kalau cocok bayar, kalau enggak cocok ya dikembalikan lagi. Tapi sampai sekarang 100 persen barang belum pernah ada yang kembali lagi," tutur Wardi.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini