"Sebetulnya tidak diperiksa, kalau diperiksa itu kan di-BAP, diklarifikasilah. Jadi dia tanya kenapa Novel, saya bilang pernah ke kantor saya, ya dia kan bekas polisi, junior saya," kata Iriawan kepada wartawan, Kamis (11/7/2019).
Iriawan mengatakan salah satu orang dekat Novel pernah menjadi bawahannya saat di Polda Metro Jaya. Dia menyebut pernah bertemu dengan Novel untuk berdiskusi tentang penanganan korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sahabatnya Novel sekarang Haji Arif sudah jadi Wakil Bupati Kebumen. Dia sudah tidak jadi polisi, sekarang jadi wakil bupati, dia sahabatnya Arif, kemudian kita diskusi di kantor terkait dengan penanganan kasus-kasus oleh KPK bisa tidak kita kolaborasi," imbuhnya.
Selain itu, Iriawan pernah dimintai klarifikasi tentang pertemuannya di rumah Novel. Iriawan mengatakan saat itu dia mendatangi rumah Novel untuk bersilaturahmi.
"Kemudian ditanya lagi, kapan lagi pernah ketemu, saya jawab pernah ke rumahnya (Novel) diajak Pak Arif juga, waktu itu karena anaknya lahir yang namanya Umar, saya silaturahmi," ungkapnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga mengaku pernah memperingatkan Novel untuk berhati-hati terhadap ancaman. Dia menyebut peringatan itu bukan berarti karena tahu soal serangan yang ditujukan kepada Novel.
"Kalau memperingatkan seorang polisi kan wajar saja, apalagi kepada penyidik KPK, ya wajar. Tapi bukan berarti saya tahu siapa pelakunya dong, kan gitu, TGPF seharusnya nyari sekarang nanya siapa pelakunya dari bawah dari TKP bukan dari atas," ucapnya.
(abw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini