"MNFR memiliki keinginan bekerja di Jepang, namun tidak memiliki cukup uang untuk bertolak ke Jepang. MNFR kemudian merencanakan melakukan perampokan toko emas," kata Kapolres Kota Tangerang Kombes Sabilul Alif kepada wartawan, Kamis (11/7/2019).
MNFR, menurut polisi, lebih dulu mempelajari perampokan toko emas lewat video di YouTube. Niat perampokan ini diceritakan MNFR kepada temannya berinisial MS. Dari sini, MNFR dikenalkan dengan tersangka MNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah berdiskusi, MNI sepakat mengikuti MNFR merampok toko emas asalkan segala biaya perjalanan ditanggung MNFR," ujar Sabilul.
"MNFR mengaku tidak memiliki alasan spesifik kenapa beraksi di Indonesia. Dia hanya mengatakan hobi berjalan-jalan. Adapun motifnya, karena ingin menambah biaya perjalanan ke Jepang," imbuh Sabilul.
Sebelum beraksi di toko emas Permata pada Sabtu (15/6), kedua pelaku juga merampok uang di SPBU Kampung Gelebeg, Balajara. Pelaku, menurut Sabilul, menodongkan benda berbentuk senjata api--yang belakangan diketahui korek api--ke karyawan SPBU.
Setelah itu, pelaku mengambil uang Rp 4.693.000 dari tas pinggang karyawan SPBU. Setelah merampok uang SPBU dan toko emas, kedua pelaku melarikan diri ke Malaysia.
"Mengingat keduanya merupakan warga negara Malaysia dan juga melarikan diri ke negara asalnya, maka tentu berlaku ketentuan-ketentuan diplomatik. Ketentuan itu tentu harus dihormati sebagai bentuk penghargaan atas kedaulatan dan yurisdiksi suatu negara," kata Sabilul.
Rekaman CCTV Perampok Bersenpi Gondol 6 Kg Emas di Tangerang:
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini