Dalam program Global Qurban kali ini, ACT mengajak langsung para dermawan yakni mitra atau para donatur untuk melihat langsung kualitas ternak berbalut program farm tour.
"Yang berbeda dari Global Qurban kali ini, ACT mengajak para dermawan merasakan pengalaman sebelum dan saat berkurban serta melihat kualitas ternak yang mereka kurbankan," kata Presiden Global Qurban Hafit T. Mas'ud di Desa Sambong, Blora Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya pemotongan hewan kurban dari Global Qurban ini, kata Hafit, menjadi pengalaman perayaan lebaran kurban pertama bagi masyarakat di Tana Toraja.
Begitupun dengan warga Somalia. Negara dengan angka kemiskinan dengan level 82% itu menjadi salah satu negara yang menjadi target Global Qurban.
![]() |
"Dari cerita pengalaman di berbagai target program kami, ibadah kurban bukan sekadar aktivitas penyembelihan hewan. Lebih dari itu, kurban memiliki dimensi aktivitas ritual ibadah, syiar dakwah Islamiyah, kebermanfaatan sosial, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam penyediaan dan pendistribusian hewan kurban," jelas Hafit.
Adapun di dalam pengelolaan profesional Global Qurban, terdapat filantropi Islam berbentuk wakaf sebagai penggerak utama. ACT menginisiasi Global Wakaf Foundation sebagai lembaga yang khusus mengelola filantropi dan kebermanfaatan wakaf.
Salah satu program masterpiece-nya adalah Kawasan Wakaf Terpadu (KWT) Blora. Dalam KWT ini, terdapat Lumbung Ternak Wakaf (LTW) yang mengelola implementasi wakaf dalam penyediaan hewan kurban.
Dalam penyediaan hewan kurban, program LTW menyerap banyak sumber daya manusia (SDM) di berbagai daerah. LTW melibatkan para peternak dan petani daerah untuk mengelola stok hewan kurban dengan pola pemberdayaan yang menyejahterakan. Sehingga, roda ekonomi masyarakat di wilayah implementasi Global Qurban terus bergerak.
(idr/idr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini