Jakarta - Sudah lebih dari 800 hari
Habib Rizieq Syihab berada di luar negeri. Setidaknya sudah lebih dari lima kali Rizieq berencana pulang ke Tanah Air, namun batal.
Rekonsiliasi pascapemilu dianggap mantan Koordinator Juru Bicara
BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebagai momentum tepat untuk memulangkan Rizieq. Wacana tersebut menimbulkan polemik. Pemerintah meminta Rizieq pulang sendiri ke Indonesia.
"Siapa yang pergi, siapa yang
pulangin. Kan pergi (tinggalkan Indonesia), pergi sendiri, kok
dipulangin,
gimana sih? Memangnya kita yang
ngusir? Kan nggak," kata Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko saat ditemui di Istana Bogor, Selasa (9/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko pun heran atas pernyataan membawa pulang Rizieq sebagai syarat rekonsiliasi. Dia pun menyarankan Rizieq sebaiknya pulang sendiri ke Indonesia.
"Pergi, pergi sendiri, kok kita ribut mau
mulangin, kan
gitu. Ya pulang sendiri saja, nggak beli tiket, baru
gua beliin," lanjutnya.
Terkait jaminan hukum ke Rizieq ketika pulang ke Indonesia, Moeldoko mengatakan kewenangan itu sepenuhnya ada di tangan Kapolri
Jenderal Tito Karnavian. "Ya saya tidak tepat bicara itu ya, mungkin Kapolri," tuturnya.
Moeldoko mengatakan rekonsiliasi memiliki tujuan yang lebih besar. Harapannya, masyarakat kembali bersatu pasca-Pilpres 2019.
Hal senada diungkapkan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden
Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin menegaskan rekonsiliasi penting bagi persatuan dan agenda pembangunan bangsa. Namun, dia mengatakan, penegakan hukum tak boleh dicampuri urusan politik.
"Rekonsiliasi penting karena pemerintah harus tenang, pemerintah harus konsentrasikan seluruh waktu, pikiran, dan tenaga untuk menyelesaikan agenda-agenda bangsa, agenda kerakyatan," ujar Ngabalin kepada wartawan di kawasan Senayan, Sabtu (6/7/2019).
"Dalam posisi Habib Rizieq, tentu nanti pemerintah dan penegakan hukum punya pertimbangan-pertimbangan karena aspek hukum kan dari banyak aspek yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dahnil melempar wacana rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo dimanfaatkan untuk membawa pulang Rizieq. "Ini pandangan pribadi saya, bila narasi rekonsiliasi politik mau digunakan, agaknya yang paling tepat beri kesempatan kepada HABIB RIZIEQ kembali ke Indonesia," tulis Dahnil dalam akun Twitter-nya, Jumat (5/7).
Usulan Dahnil mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh Gerindra, seperti Fadli Zon, Habiburokhman, dan Andre Rosiade. Persatuan Alumni 212 juga setuju dengan pendapat Dahnil.
Diketahui, Rizieq pergi ke Arab Saudi sejak Rabu, 26 April 2017. Saat itu, Rizieq pergi bersama keluarga untuk umrah. Namun Rizieq kemudian tinggal di Saudi. Pengacara menyebut Rizieq tinggal di sebuah rumah sewa. Banyak tokoh politik dan dari tokoh FPI yang menyambanginya di sana.
Simak Juga 'Pulangkan Habib Rizieq Jadi Syarat Rekonsiliasi, PDIP: Aneh!':
[Gambas:Video 20detik]
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini