Uang Panai di Sulawesi: Makin Tinggi Gelar Istri, Makin Mahal

Uang Panai di Sulawesi: Makin Tinggi Gelar Istri, Makin Mahal

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Selasa, 09 Jul 2019 17:51 WIB
Foto: Zulkipli Natsir/detikcom
Jakarta - Mahalnya uang panai, uang yang wajib diserahkan pihak calon suami kepada keluarga calon istri, kerap membuat pria Bugis-Makassar kesulitan menikahi pujaan hatinya. Banyak faktor yang mempengaruhi mahalnya uang panai, salah satunya tingginya gelar pendidikan calon istri.

Dalam tulisan berjudul 'Makna Tradisi Uang Panai Dalam Adat Pernikahan Suku Bugis' karya Widyawati, besaran nilai uang panai dipengaruhi tingkat pendidikan sang calon istri. Tingginya pendidikan calon istri berbanding lurus dengan besaran tingginya uang panai.

"Jika ia hanya tamatan sekolah menengah apalagi tidak pernah sekolah, uang panaiknya sedikit atau kecil. Sebaliknya, jika sarjana dan sudah menduduki suatu jabatan, misalnya di suatu instansi pemerintah atau swasta, maka uang panai pun akan tinggi," tulis Widyawati dalam tulisan yang dimuat jurnal 'JOM FISIP Universitas Riau Vol. 5: Edisi II Juli Desember 2018'.

Selain itu, Widyawati menjelaskan faktor lain yang mempengaruhi nilai uang panai ialah status ekonomi keluarga calon istri. Semakin kaya keluarga calon istri, kian tinggi pula uang panai yang harus diberikan. Begitu sebaliknya, apabila keluarga calon istri berasal dari keluarga miskin, uang panai bisa kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya itu, faktor kehormatan dan kondisi fisik calon istri pun punya pengaruh pada nilai uang panai. Jika keluarga calon suami ingin menjunjung kehormatannya, uang panai harus dipatok dengan harga tinggi. Sedangkan untuk faktor fisik calon istri, semakin cantik, tinggi, dan berkulit putih, nilai uang panai juga akan tinggi.

Sebelumnya, tragedi bunuh diri seorang perempuan di Jeneponto karena uang panai atau mahar yang diberikan kekasihnya ditolak keluarga jadi perhatian masyarakat setempat. Keduanya pun sempat kabur untuk kawin lari.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Desa Punagaya, Bangkala, Jeneponto, Sulsel, Kamis (9/7/2019). Jenazah perempuan yang bunuh diri itu kini telah dibawa ke rumah duka di Desa Banri Manurung, Bangkala Barat, Jeneponto. Rencananya, jenazah dimakamkan hari ini.

Ramli, kekasih Isa, perempuan yang bunuh diri, berharap pihak keluarga kekasihnya mengizinkannya melihat jenazah dikuburkan. Namun dia paham keinginannya itu sulit terwujud.


(rdp/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads