Dari catatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, jumlah pendaftar di SMA Negeri mencapai 123.645 orang, tapi yang diterima 111.237 orang dari kuota 115.764 kursi.
Sedangkan untuk SMK Negeri di Jawa Tengah, pendaftarnya mencapai 121.966 orang dan yang diterima 96.889 orang dari kuota 100.258 kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait adanya kursi kosong tersebut, Ganjar akan menggelar rapat untuk mengetahui apakah ada kemungkinan yang belum masuk di sekolah negeri bisa ditawari kesempatan duduk di kursi kosong itu. Namun Ganjar mengakui sekolah yang kuotanya belum terisi itu lokasinya jauh dan di Kabupaten seperti di Kendal, Banjarnegara, Wonogiri, dan Purbalingga.
"Maka mau rapatkan, tapi ini jaraknya jauh lho, kalau asal mau negeri," pungkas Ganjar.
Terkait apakah ada kemungkinan PPDB gelombang kedua untuk mengisi kursi kosong tersebut, menurut Ganjar hal itu tidak akan dilakukan.
"Tidak ada gelombang-gelombangan," tegasnya.
Saat ini Ganjar juga berusaha memikirkan jalan keluar jika masih ada siswa yang harus sekolah jauh salah satunya dengan bus sekolah. Selain itu Ganjar juga menyarankan bagi orangtua yang tidak lolos PPDB dan harus sekolah swasta, bisa mengurus beasiswa di Pemprov Jateng.
"Tapi syaratnya (beasiswa) untuk keluarga yang tidak mampu. Keterangan tidak mampu itu juga akan kami cek kebenarannya lewat kelurahan," pungkas Ganjar.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Sulistyo mengatakan untuk Kuota SMA yang belum terpenuhi itu memang karena jarak yang jauh dan kebanyakan ada di pinggiran.
"Kekosongan di SMA itu lokasinya di pinggiran dan pendaftar maunya di tengah kota. Kalau SMK itu terkait jurusan, peminatnya sedikit," kata Sulistyo.
(alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini