"Hasil dari pencatatan kami sampai dengan 10.30 WIB ada sekitar 45 gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 4,9 dan yang terkecil M 3,2," ujar Supervisor on Duty Pusat Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Tsunami, BMKG, Rudy Teguh Imananta di gedung BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Senin (8/7/2019).
Rudy menyebut gempa dengan magnitudo besar biasanya akan diikuti oleh gempa susulan. Namun gempa tersebut cenderung menurun dibanding gempa utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan rentang waktu dari gempa susulan berbeda-beda. BMKG mencatat semua pergerakan gempa.
"Untuk pergerakan gempa susulan untuk waktunya rentangnya berbeda-beda. Tetapi begitu ada pergerakan gempa bumi itu yang kita catat," kata dia.
Meski demikian, Rudy mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus memantau informasi dari BMKG. Apabila terjadi kerusakan pada struktur rumah agar menjauh untuk sementara.
"Masyarakat perpatokan pada informasi daripada BMKG, jadi tetap kita pantau pascagempa yang bermagnitudo cukup signifikan," kata Rudy.
"Karena gempanya cukup signifikan. Bila terjadi kerusakan di struktur rumah, mungkin bisa menjauh sementara, karena gempa susulan masih terjadi walaupun sudah mengecil. Untuk bangunan yang strukturnya kuat silahkan kembali ke rumah," kata dia.
Diketahui, gempa M 7 terjadi pada Minggu pukul 22.08 WIB. Pusat gempa berada di laut dengan koordinat 0,54 LU-126,19 BT atau 133 kilometer arah barat daya Ternate, Maluku Utara.
(lir/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini