"Status awas (kekeringan di DIY) kalau dipresentase itu hampir sekitar 70 sampai 80 persen, sisanya (siaga)," ujar Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG DIY, Etik Setyaningrum, di BPBD DIY, Jumat (5/7/2019).
"Ini (kondisi lebih dari 60 hari tanpa hujan) disebut awas kekeringan. Kenapa? Karena ini sudah termasuk kekeringan ekstrem. Tapi kekeringan yang dimaksud BMKG di sini adalah kekeringan meteorologis," sambungnya.
Kekeringan meteorologis adalah kondisi berkurangnya curah hujan di bawah normal dalam kurun waktu cukup panjang. Sementara kemarau kali ini diprediksi secara periodik akan terus terjadi hingga pertengahan Bulan Oktober.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun wilayah DIY yang sudah berstatus awas kekeringan, kata Etik, berada di Kulon Progo bagian selatan, Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Sleman bagian selatan. Sementara wilayah DIY sisi utara masih berstatus siaga.
"Jadi kalau wilayah DIY memang dua-duanya masuk. Siaga juga ada di wilayah DIY bagian utara, kemudian awas itu ya sekitar Kulon Progo bagian selatan, Bantul, Gunungkidul semuanya, terus Sleman bagian selatan," tutupnya.
(ush/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini