"Saya meminta kejelasan dari dinas. Tadi saya ke sekolah, oleh kepala sekolah terus diminta ke dinas," kata salah satu orang tua calon murid, Janu Arianto (40) saat ditemui wartawan di halaman kantor Dinas Pendidikan Sleman, Kamis (4/7/2019) petang.
Janu bersama ratusan orang tua calon murid lain sebetulnya telah mendatangi kantor Dinas Pendidikan Sleman sejak pagi hari. Hal itu karena berdasarkan informasi awal, pengumuman hasil PPDB keluar pukul 10.00 WIB. Namun ternyata pengumuman diundur menjadi pukul 13.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Janu menjelaskan, anaknya mendaftar untuk pilihan pertama di SMP N Depok 1, pilihan kedua SMP N Depok 2 dan pilihan ketiga SMP N Depok 5.
Dari hasil pengumuman, anaknya tidak diterima di SMP N Depok 1.
"Jika tidak diterima di pilihan pertama, seharusnya bisa masuk ke pilihan kedua. Tapi nama anak saya tidak ada SMP N Depok 2 dan SMP N Depok 5," ujarnya.
"Waktu pengumuman jam 13.00 tadi namanya hilang. Tidak ada namanya, orang tua jadi bingung," lanjutnya.
Senada disampaikan Lukman Nur Hakim, warga Ngaglik. Awalnya, nama anaknya masuk di pilihan kedua yakni SMP N 3 Ngaglik. Akan tetapi setelah pengumuman, nama anaknya hilang dari daftar.
Padahal, lanjutnya, di SMP N 3 Ngaglik anaknya masuk urutan 78. Sementara untuk kuotanya total 102 murid.
"Dari kemarin sampai pagi tadi nama anak saya masuk di SMP N 3 Ngaglik. Tapi siang tadi setelah pengumuman nama anak saya tahu-tahu hilang," jelasnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Sri Wantini memanggil seluruh kepala sekolah SMP negeri di Sleman. Usai rapat sekitar pukul 18.30 WIB, Sri Wantini menemui para orang tua calon murid yang memadati kantornya.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Kami akan melakukan penelusuran kembali terkait data siswa yang hilang," ujarnya.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini