"Jangankan 70 persen, 100 persen kami sangat welcome," kata Agus di Hotel Royal Kuningan, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).
Menurut Agus, Bulog berkomitmen menyalurkan beras BPNT melalui e-Warung Kemensos. Hal ini dilakukan untuk membantu pelayanan kepada masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangankan di daerah yang relatif lebih sulit, yang dalam bahasanya kalau bahasa teman-teman Himbara daerah tulang. Daerah yang memang relatif lebih mudah agar Bulog bisa berpartisipasi," ungkapnya.
Selain itu, Agus yakin beras yang dimiliki Bulog berkualitas baik. Agus juga menunjuk Bulog, yang akan berperan sebagai manajer supplier terhadap distribusi beras di e-Warung setiap wilayah.
"Kita mengarahkan Bulog bisa 100 persen untuk menyalurkan beras Bulog yang ada di e-Warung. Karena tadi juga berani mengambil kebijakan itu karena kami percaya bahwa Bulog akan mampu menyuplai beras beras dalam kualitas yang baik," ungkapnya.
Penyaluran BPNT tersebut akan dilakukan secepatnya setelah ada kesepakatan. Nantinya, Bulog sebagai manajer supplier yang akan berkoordinasi di lapangan.
"Bulog nanti bisa berperan sebagai manajer supplier di seluruh wilayah. Kemudian mengundang partisipasi swasta, dari perusahaan lokal. Saya kira juga ada political will dari Bulog untuk melakukan itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) sempat mengkritik Mensos terkait penyaluran beras Bansos tersebut. Bahkan Buwas mengaku siap mundur dari jabatan apabila Bulog tak dilibatkan dalam penyaluran beras Bantuan Pangan Nontunai (BPNT).
"Kalau bisa ambil 100 persen kegiatan rastra sepenuhnya oleh Mensos, saya mundur dari Dirut Bulog," tutur Buwas di gedung Corporate University Bulog, Jakarta, Selasa (2/7).
Sebab, Buwas mengungkapkan jatah 70 persen yang diberikan kepada Bulog untuk menyalurkan beras BPNT bukanlah dari 100 persen total kebutuhan beras program tersebut, melainkan 70 persen dari sisa 30 persen program BPNT.
(yld/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini