Pejabat Fungsional Perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Imam Karyadi, mengatakan rencana pembangunan embarkasi haji di Kulon Progo sudah didiskusikan sejak 2018 lalu.
"Itu (rencana pembangunan embarkasi haji) kemarin sudah didiskusikan di tahun 2018. Nah saya kemajuannya belum bisa menyampaikan di sini," ujar Imam kepada detikcom di Kota Yogyakarta, Rabu (3/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pesannya Pak Gubernur waktu itu jangan sampai (pembangunan embarkasi haji) menghilangkan lahan pertanian berkelanjutan," tuturnya.
Baca juga: Bandara Kulon Progo akan Terkoneksi KRL |
Namun Imam belum bisa memastikan kapan pembangunan embarkasi haji di Kulon Progo dimulai. Ia juga belum bisa memastikan di mana lokasi pembangunannya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral, Hananto, menjelaskan rencana pembangunan embarkasi haji sudah pernah dipaparkan mantan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di depan Sultan.
"Saya pernah mendengarkan Pak Bupati (Kulon Progo) paparan di tempat Pak Gubernur terkait dengan embarkasi itu. Jadi ya hanya memaparkan begitu saja. Rencananya akan menggunakan tanah kas desa," sebutnya.
"Nah itu (pembangunan tanah kas desa) yang harus dikaji betul-betul terkait dengan penggunaannya. Karena yang namanya tanah kas desa itu kan tanah kasultanan yang tidak boleh berkurang. Lha itu harus dikaji betul-betul," sambungnya.
Namun saat ditanya lebih lanjut perihal rencana pembangunan embarkasi haji di Kulon Progo, Hananto menolak menjawab. Ia berasal Dinas yang dipimpinnya tidak memiliki wewenang dalam proyek embarkasi tersebut.
"Kalau terkait dengan program-program seperti itu (kewenangannya) bukan di kami. Tapi kalau misalnya dibutuhkan dukungan infrastruktur kami akan merencanakan (menyiapkan)," pungkas Hananto.
(ush/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini