Danrem 172 PWY Kol Inf Binsar Sianipar, mengatakan Bupati Pegunungan Bintang didampingi Dandim 1702 Wamena Letkol Inf Chandra Dianto terbang menggunakan helikopter Bell 206 milik PT Intan Perkasa dari Oksibil.
Heli yang ditumpangi Bupati Oktemka menyusuri kampung-kampung di rute yang diduga dilalui helikopter berpenumpang 12 orang, termasuk kru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bupati dan rombongan akan ke beberapa kampung guna menanyakan kepada masyarakat apakah mendengar atau mengetahui keberadaan heli milik TNI AD," kata Sianipar, seperti dilansir Antara, Selasa (2/7/2019).
Menurut Sianipar, pencarian saat ini difokuskan lewat udara. Pencarian helikopter TNI AD yang hilang sudah memasuki hari kelima.
"Mudah-mudahan tim segera dapat informasi tentang keberadaan heli tersebut," sambungnya.
Helikopter milik TNI AD hilang kontak setelah 5 menit terbang dari Bandara Oksibil, Papua. Helikopter terbang menuju Bandara Sentani, Jayapura.
Helikopter tersebut bertolak pada pukul 11.44 WIT, Jumat (28/6). Seharusnya, helikopter mendarat di Sentani pada pukul 13.11 WIT, Jumat (28/6). Helikopter yang hilang kontak mengangkut 12 orang, terdiri dari 7 kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi.
Helikopter ini digunakan dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Anggota Satgas Pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut adalah Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut adalah Kapten (CPN) Aris (pilot), Lettu (CPN) Bambang (pilot), Lettu (CPN) Ahwar (kopilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini