"Kesukaannya ikan laut dan telur. Itu wajib ada setiap makan, kalau tak ada, dia marah," kata Sarli (50) ayah kandung Satia kepada detikcom di rumahnya, Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Senin (1/7/2019) sore.
Jam makan Satia pun tergolong janggal. Bila anak seusianya masih terlelap saat tengah malam, Satia biasanya bangun, lalu minta makan. "Setiap jam 12 malam dia sering minta makan. Kalau enggak dikasih marah-marah," ucap Sarli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Profesi Sarli dan istrinya sebagai pedagang makanan membuat Satia tak pernah kesulitan mendapat makanan. Setiap hari, ia lebih sering tinggal di warung orang tua mereka di pinggiran Pantai Tanjungbaru. Ia pun jarang bergerak. Kini beratnya sekitar 97 kg.
"Satia jarang main. Tiap hari hanya duduk, nonton televisi di warung," katanya.
Satu-satunya kesempatan Satia menggerakkan badan adalah ketika keluarga Sarli pulang ke rumah mereka di perkampungan. "Kalau di rumah dia baru main dengan teman-temannya," tutur Sarli.
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini