"Memang saya itu Menteri Pertahanan harus jalan dari Sabang sampai Merauke. Pendidikan mulai dari sekolah menengah sampai ke mahasiswa ini mulai buka pendidikan saya keliling ini memberikan pemahaman-pemahaman termasuk ormas-ormas harus jadi ormasnya satu dalam Pancasila untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," kata Ryamizard di Kantor Pemuda Pancasila, Jalan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel, Senin (1/7/2019).
Baca juga: MPR: Perumusan Pancasila Tak Mudah |
"Karena Pancasila itu adalah alat pemersatu, jangan sampai orang alergi dengan Pancasila, berarti kalau alergi itu musuh negara nomor satu," tambahnya,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryamizard lalu kembali bicara soal lunturnya semangat Pancasila, termasuk hingga di lingkungan PNS, anggota TNI, hingga purnawirawan. Dia mengatakan ada 2% PNS, TNI, maupun purnawirawan yang terpapar paham khilafah.
"TNI ini termasuk PNS-nya agak yang termasuk purnawirawan cuman kira-kira 2% dari TNI itupun sudah agak luntur, ada yang suka dengan paham-paham khilafah itu negara islam," tuturnya.
"Kita ingat ya terbentuknya negara ini telah berjuang dalam macam itu negara ini dasar dari negara ini Pancasila itu sudah sejak Sumpah Pemuda itu. Kalau tidak itu (mengakui Pancasila) melanggar sumpah," sambungnya.
Ryamizard mengatakan dirinya sebagai Menhan dekat dengan ormas-ormas. Dia meminta pihak yang tidak mengakui Pancasila untuk keluar dari Indonesia.
"Jadi kenapa saya dekat, sama yang lain dekat juga. Tapi kan dia (PP) jelas Pancasila. Tentara juga begitu, tentara ini kalau nggak Pancasila dipecat. Karena kita menjaga keutuhan negara ini dengan apa? Ya Simbolnya Pancasila aja. Jadi itu bego bener orang yang mempertanyakan Pancasila lagi. Kalau nggak Pancasila lu keluar aja dari sini, ini negara Pancasila ya," tegasnya.
Kedatangan Ryamizard disambut Ketua Umum PP Japto Soerjosoemarno. Selain itu, turut hadir Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga kader PP.
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini