"Kita serahkan sepenuhnya ke aparat hukum yang menangani. Tapi kita minta supaya cepat jangan lambat. Karena nanti dikhawatirkan berkembang isu yang bias sehingga memancing tanggapan yang reaksioner. Karena itu sekali lagi minta aparat untuk segera," ucap Ketua FKUB Jabar Rafani Achyar saat dihubungi, Senin (1/7/2019).
Rafani menyatakan informasi atas peristiwa itu saat ini masih simpang siur. Sehingga masyarakat berpandangan berbeda atas kasus tersebut. Pihaknya sendiri sejauh ini belum menerima informasi yang lengkap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mendorong pihak kepolisian mengungkap dengan segera, pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak reaktif secara berlebihan. Pihaknya meminta masyarakat tabayun dan menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan Polri.
"Beri kesempatan aparat penegak hukum menangani itu secara tuntas. Masyarakat jangan cepat terpancing sebelum jelas masalahnya. Maka kembali kepada kaidah agama harus tabayun, cek and ricek. Karena ditangani aparat, maka tabayun ke aparat, maka serahkan ke aparat," ucapnya.
Polisi mengatakan penanganan kasus itu tak bisa terburu-buru. Meski ada pernyataan dari suami SM bila istrinya itu ditangani 2 rumah sakit kejiwaan, polisi tak lantas menarik kesimpulan. Pihaknya saat ini tengah melakukan tes kejiwaan secara independen di rumah sakit Polri Kramat Jati, Jakarta.
"Karena ini hasil tes kejiwaan butuh waktu observasi. Maka saat ini masih dalam perawatan medis. Terus kemudian nanti hasilnya akan kita koordinasikan," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid Sudah Ditahan:
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini