Seperti di SMAN 7 Surakarta, hanya sekitar 35 orang yang datang dan pergi. Kursi di dalam aula yang menjadi pusat informasi PPDB terlihat kosong, hanya diisi oleh petugas.
Ketua PPDB SMAN 7 Surakarta, Reni Ernawati, mengatakan memang calon siswa diarahkan untuk mendaftar dari rumah. Kebanyakan mereka datang ke sekolah hanya untuk komplain atau konsultasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, calon siswa juga beradu cepat mendaftar untuk mengamankan posisinya. Maka kebanyakan mereka mendaftar sejak pukul 00.00 WIB.
"Memang yang utama jaraknya. Tapi apabila jaraknya sama dengan peserta lain, maka diutamakan yang mendaftar dahulu," ujarnya.
![]() |
Hal serupa terjadi di SMAN 4 Surakarta. Suasana sekolah juga terlihat lengang karena peserta PPDB memilih mendaftar dari rumah.
Ketua PPDB SMAN 4 Surakarta, Nanang Inwanto, mengatakan ada sekitar 100 orang yang datang ke sekolah. Jumlah ini sangat jauh jika dibandingkan jumlah siswa yang melakukan verifikasi di SMAN 4 Surakarta.
"Ada seribu orang yang melakukan verifikasi di sini, tapi hanya 100 datang ke sekolah hari ini. Artinya mereka sudah paham dan nyaman mendaftar mandiri," kata dia.
Mereka ingin berkonsultasi karena terlempar dari sekolah pilihannya. Padahal, rumah mereka jaraknya cukup dekat dari sekolah.
"Banyak yang khawatir terlempar dari sekolahan padahal rumahnya dekat. Memang sebenarnya harus pakai strategi agar diterima di sekolah pilihan," tutup Nanang.
(bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini