Gubernur Banten Kritik PPDB Zonasi: Jangan Bikin Putus Asa Siswa Berprestasi

Gubernur Banten Kritik PPDB Zonasi: Jangan Bikin Putus Asa Siswa Berprestasi

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 01 Jul 2019 12:17 WIB
Foto: Gubernur Banten Wahidin Halim. (Bahtiar-detikcom)
Serang - Gubernur Banten Wahidin Halim menyesalkan pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK di Banten sempat ditunda oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) karena alasan teknis. Wahidin juga mengkritik PPDB sistem zonasi.

"Itu kebijakan salah dan keputusan fatal. Umumkan aja dulu, kalau ada koreksi nanti bisa diatur kemudian. Kalau tidak, akan menimbulkan kecurigaan. Kalau mau ambil keputusan pelik, laporkan," kata Wahidin di Kawasan Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang, Senin (1/7/2019).


Dia juga mengkritik soal PPDB 2019 yang menerapkan sistem zonasi tidak cocok diterapkan di Banten. Katanya, sistem zonasi tidak menciptakan keadilan. Sebab, ada warga miskin tapi punya potensi dan cerdas terbentur jarak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan bikin putus asa orang yang punya nilai bagus, orang miskin yang mengejar prestasi itu harus kita akomodir," terangnya

Dia juga mengaku meminta Sekda Banten untuk merumuskan persoalan zonasi PPDB. Termasuk apakah akan melakukan rencana penambahan sekolah baru di kecamatan untuk memenuhi kebutuhan SMA/SMK negeri.

"Kalau perlu bikin sekolah, bila perlu kita jemput mereka untuk sekolah," ujarnya.


Sebelumnya, Dindikbud Banten menunda pengumuman PPDB pada Sabtu (29/6) karena alasan teknis. Penundaan ini berlangsung selama satu hari karena keesokan harinya, pihak dinas mengumumkan siswa yang diterima lewat sistem ini.

"Sudah diumumkan kemarin, karena ada perubahan skenario awal untuk (siswa) berprestsi. Jadi perlu waktu juga mengelola itu," tambah Wahidin.


Simak Juga "Gara-gara Sistem Zonasi, Sekolah Ini Tak Ada Pendaftar":

[Gambas:Video 20detik]




(bri/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads