"Terjadi rangkaian perkembangan kejahatan yang sekarang sudah menggunakan IT, ini perlu dukungan untuk bisa kita eliminir dampaknya," kata Tomsi kepada wartawan saat memperingati HUT ke-73 Bhayangkara di TMP Ciceri, Serang, Banten, Senin (1/7/2019).
Tomsi mengatakan Polda Banten sudah melakukan pengadaan alat-alat untuk menghadapi kejahatan siber ini. Para personel juga dilatih agar mampu kejahatan jenis ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk penegakan hukum disiplin, kode etik kita lakukan. Terakhir beberapa minggu lalu kita laksanakan upaya pemberhentian tidak hormat (ke anggota)," tegasnya.
Pada HUT ke-73 Bhayangkara ini, jajaran Polda Banten melakukan upacara tabur bunga untuk di TMP Ciceri. Tomsi belajar tentang semangat juang dari para pahlawan.
"Nilai yang diambil adalah semangat juang. Kita jadikan pegangan dalam keadaan apa pun tetap semangat," ujar Tomsi.
Polda Banten Tabur Bunga di Laut Merak
Selain di TMP Ciceri, Polda Banten menggelar upacara tabur bunga di Laut Merak. Upacara dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan.
Tabur bunga dilakukan setelah ratusan personel menggelar upacara penghormatan. Upacara dipimpin langsung Wakapolda Banten Brigjen Tomex Korniawan di Mako Polairud Polda Banten.
"Ini adalah makna wujud syukur atas segala perjuangan para pahlawan kita yang telah gugur yang tela memberikan kontribusi dan pondasi kepada kami semua generasi penerusnya," kata Wakapolda Banten Brigjen Tomex Korniawan, Senin (1/6/2019).
Wilayah perairan Polda Banten, menurut Tomex, terbilang cukup luas sehingga butuh solidaritas dan kemampuan mumpuni khususnya bagi personel Ditpolairud Polda Banten. Meski demikian, beberapa kejadian seperti kecelakaan laut dapat ditangani dengan peralatan dan personel yang ada.
"Secara umum kita lihat wilayah perairan Polda Banten cukup luas di beberapa tempat masih terjadi penanganan-penanganan, terutama kecelakaan laut, kita berupaya dalam waktu tertentu seperti beberapa waktu lalu membantu masyarakat dan alhamdulillah kita bisa tangani dengan baik dan korban ada banyak juga yang selamat," tuturnya.
![]() |
Dengan luasnya wilayah perairan tersebut, kapal-kapal yang dimilik Ditpolairud Polda Banten dinilai kurang memadai. Ia mencontohkan, ketika ada nelayan yang hilang di perairan Ujung Kulon, kapal milik Polairud tidak dapat menembus wilayah tersebut karena ombak yang cukup besar.
"Kapal pun memang kita C2 idealnya memang B3 untuk menjangkau pulau-pulau terluar," kata dia.
(bri/knv)