Kisah remaja 17 tahun itu sampai ke telinga Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman yang langsung mendatangi kediaman keluarga pra sejahtera tersebut. Herman lalu meminta izin untuk melepas pasungan AS dan membawanya untuk menjalani pengobatan.
"Keterangan warga AS mengalami depresi dan sering mengamuk. Karena khawatir membuat keresahan dan melukai warga, akhirnya keluarga berinisiatif mengurung remaja tersebut. Hari tadi kami bawa dia ke RSUD Pagelaran untuk penanganan kejiwaan secara medis," kata Herman melalui sambungan telepon, Minggu (30/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya akan kumpulkan para camat, minta mereka catat berapa banyak ODGJ di wilayah mereka. Jadi saya menargetkan 2020 nanti Cianjur sudah benar-benar bersih dari praktik pemasungan," ungkap dia.
Selain secara medis, Herman juga akan melibatkan beberapa Panti Sosial yang fokus dalam penanganan ODGJ. Ia menyebut Panti KSJ dan Aura Welas Asih (AWA) yang selama ini serius dalam penanganan ODGJ dk wilayah Cianjur.
"Utama medis kemudian berlanjut ke panti-panti, kita juga akan perhatikan kelangsungan pantinya. Mudah-mudahan terealisasi dalam waktu dekat ini, karena bagaimanapun kita membutuhkan mereka," ujarnya.
Kembali ke soal AS, Herman juga berencana membangun rumah yang layak untuk keluarganya karena kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
"Keluarga AS juga tergolong orang yang kurang mampu. Makanya, rumah itu akan kami bangun secara gotong-royong bersama warga," ungkapnya.
Herman meminta kepada semua pihak agar bisa bekerja sama untuk menyukseskan program tersebut.
"Caranya cukup dengan melaporkan jika ada warga yang dipasung kepada kami. Maka, kami akan menindaklanjutinya. Semua biaya berobat akan ditanggung oleh pemerintah," ungkap dia.
Tonton Video Bawa Parang, Orang Gila Ngamuk Resahkan Warga Probolinggo:
(sya/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini