"Pernyataan tersebut agak prematur, tidak begitu elegan. Masih 112 hari lagi pelantikan presiden dan masih banyak skenario politik yang mungkin terjadi," kata Ketua DPP Gerindra Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (30/6/2019).
Habiburokhman menyebut semua kemungkinan bisa terjadi dalam politik. Terkait pilihan menjadi oposisi atau koalisi pemerintahan, menurut dia, hal itu sama-sama tugas mulia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi Arief sebelumnya memandang bakal ada partai minoritas di parlemen. Dia menduga ada dua alasan partai-partai di parlemen nanti jadi minoritas.
"Menurut saya, tidak ada oposisi, yang ada potensi menjadi minoritas di parlemen karena dua hal: pertama, tidak diajak bergabung. Kedua, diajak bergabung tapi menolak. Itulah kenyataan saat ini yang berbeda dengan 2014, di mana Jokowi-JK harus menarik Golkar dan PPP/PAN untuk mayoritas," ucap Andi Arief.
"Dalam demokrasi tidak selalu menjadi minoritas di parlemen adalah pilihan keren dan dianggap merepresentasikan aspirasi masyarakat. Dalam banyak pelajaran justru minoritas dalam parlemen masuk kategori kekuatan terkucil," imbuhnya.
Gerindra: Jokowi Lebih Dekat dengan Kami, Kami yang Bentuk!:
(tsa/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini