Isu Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke kubu Jokowi makin santer terdengar. PAN belum menentukan sikap. Tapi, jalan politik partai berlambang matahari terbit itu akan ditentukan pascakeputusan sidang putusan gugatan Pilrpes 2019 yang amarnya dibacakan malam ini.
Isu PAN merapat ke kubu Jokowi terhembus sejak awal Mei 2019. Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan sempat menyatakan ada kemungkinan partainya bergabung dengan koalisi pemerintah. Bara menyebut sudah ada komunikasi di internal PAN soal kemungkinan merapat ke pemerintah.
"Pembicaraan sudah mulai ada, kan secara de facto ini kan keberadaan kami di BPN, di koalisi Prabowo-Sandi sudah selesai sebetulnya. Jadi kan sudah mulai ada pembicaraan mengenai langkah berikutnya bagi PAN, apa yang terbaik bagi PAN, positioning kita, dari sekarang sampai 5 tahun ke depan bagaimana baiknya," ujar Bara di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Namun, menuver PAN belum terlihat. Bahkan hari ini, Kamis (27/6/2019), petinggi PAN masih merapat ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Ketum PAN Zulkifli Hasan menyebut, langkah politik pascapilpres harus dibahas dengan pimpinan parpol koalisi lebih dulu.
"Nantilah kita kan rapat dulu. Soal gimana koalisi, rapat dulu pimpinan koalisi, Partai Gerindra, Pak Prabowo akan sampaikan," ujar Zulkifli di depan kediaman Prabowo, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019).
"Tunggu tanggal mainnya. (Soal tawaran menteri) MK aja belum ngomong," lanjutnya.
Terkait gugatan sengketa Pilpres 2019, Zulkifli mengatakan, partainya akan menghormati putusan MK. Dia menuturkan, para pendukung haru menerima apapun yang diputuskan hakim MK.
"Tentu pada akhirnya di MK putusan Mahkamah karena itu mengikat. Oleh karena itu, saudara-saudara tentu kita juga merasakan para pendukung pemilih kekecewaan dan tapi semua harus berakhir. Nah oleh karena itu apa pun putusan MK kita akan dukung, patuhi. Karena itu, putusan konstitusi dan itulah perjuangan terakhir dari seluruh perjuangan kita," ujarnya.
PAN berharap presiden terpilih nanti bisa segera mengambil langkah mewujudkan kembali persatuan bangsa. Ketua MPR ini mengatakan pihaknya akan mendukung siapa pun presiden dan wapres terpilih.
"Nanti setelah MK kita taati, kita dukung putusannya dan juga kita minta presiden yang terpilih untuk segera ambil langkah menjahit kembali Merah Putih mempersatukan kembali kita karena, menurut PAN, yang menang itu bukan Jokowi, bukan Prabowo, tapi kita akan menang apabila luka kita disembuhkan kembali, dirajut kembali, memperhatikan kebersamaan, itulah kemenangan Indonesia," tambah Zulkifli.
"Jadi siapa yang nanti ditetapkan apa pun didukung agar sukses programnya, berarti rakyat bisa maju, itulah cita-cita PAN, cita-cita semua parpol agar kehidupan bernegara lebih bagus lagi," ucapnya.
Terkait paprol koalisi gabung ke kubu Jokowi, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyebut tak menutup pintu. Bahkan bukan hanya untuk PAN, pintu bergabung ke kabinet kerja Jokowi juga terbuka lebar bagi Partai Demokrat dan Gerindra.
"Partai-partai KIK memang tidak pernah menutup pintu bagi Gerindra untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan. Semuanya tergantung pada Pak Jokowi dan Pak Prabowo sendiri," kata Wakil Ketua TKN, Arsul Sani kepada wartawan, Minggu (23/6).
Simak Juga 'Sikap Politik PAN Ditentukan di Rakernas':
Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(idn/fjp)