"Kami juga berterima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada personel pengamanan dari TNI-Polri dan pemerintah daerah yang telah berdedikasi tinggi. Terutama personel TNI-Polri yang sudah lama tidak kembali ke daerah mereka, tapi tetap semangat," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).
Iqbal menuturkan, meskipun aksi massa sudah selesai sore hari tadi, aparat keamanan gabungan tetap disiagakan, dan penutupan arus di sekitar gedung MK masih diberlakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal mengaku dibukanya kembali ruas-ruas jalan di sekitar gedung MK bersifat situasional. "Ya, kita lihat situasinya. Ini kan sudah cukup lama ditutup," imbuh Iqbal.
Iqbal juga mengatakan pihaknya masih mengkaji waktu ditariknya Brimob Nusantara dari Ibu Kota. Keputusan itu tergantung analisis tentang situasi keamanan negara.
"Situasional ya, tergantung analisis situasi keamanan," tutur Iqbal.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 47 ribu aparat gabungan dikerahkan untuk berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota. Pengerahan puluhan ribu aparat itu bertujuan untuk memastikan situasi Jakarta kondusif saat sidang PHPU berjalan dan diputus oleh MK. Personel gabungan ini terdiri dari atas unsur kepolisian, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta.
"Untuk mengantisipasi segala macam potensi gangguan dan kerawanan yang timbul selama proses dan penetapan persidangan di MK, jumlah kekuatan TNI sekitar 17 ribu personel, Polri sekitar 28 ribu personel, kemudian dari pemda hampir 2.000 personel," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Senin (24/6).
"Jadi seluruh kekuatan yang terlibat dalam pengamanan di gedung MK dan sekitarnya hampir 47 ribu," sambung Dedi.
MK Tolak Gugatan Prabowo-Sandi! Simak Videonya:
(aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini