Dalam paparannya, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut menegaskan jika Kota Semarang sekarang tak hanya membangun infrastruktur fisik. Tetapi juga mengubah kegiatan ekonomi dari industri ke perdagangan dan jasa.
"Untuk itu Kota Semarang mengupayakan peningkatan daya tarik kota, karena sektor wisata menjadi trigger kami untuk memacu aktifitas perdagangan dan jasa," jelasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Hendi juga meyakinkan komitmen Pemerintah Kota Semarang yang selalu menjadikan kesejahteraan masyarakat sebagai visi pembangunan. Seperti program Kredit Wibawa untuk mengembangkan UMKM.
"Maka kami juga upayakan berbagai infrastruktur non-fisik, di antaranya infrastruktur permodalan dan pengembangan UMKM, salah satunya melalui program Kredit Wibawa dengan bunga hanya 3% per tahun," lanjutnya.
Salah satu juri dari Frontier Consulting Group Handi Irawan mengamini upaya Hendi untuk tidak hanya membangun infrastruktur sebatas fisik.
"Infrastruktur memang tidak hanya fisik, infrastruktur digital juga harus dibangun, tapi yang menjadi PR, apakah kemudian pembangunannya bisa sustain," pungkas Hendi.
Sementara itu, Carunia Mulya Firdausy perwakilan LIPI secara khusus mengapresiasi visi pengembangan kota yang dimiliki Hendi dengan menggeser kegiatan ekonomi ke pariwisata.
"Pantas banyak yang ingin pindah ke Semarang," selorohnya.
Adapun, acara penghargaan ini bertempat di Ruang dan Tempo Coworking Space, Jakarta, hadir sejumlah tokoh sebagai tim juri, di antaranya Bambang Harymurti (Tempo), Handi Irawan (Frontier), Carunia Mulya Firdausy (LIPI), dan Martani Huseini (UI).
(prf/ega)