"Iya, perasaan saya kandidat (ketua umum) sedikit bukan karena tidak demokratis, (tapi) karena Pak Airlangga sendiri juga membuka ruang," ujar Hetifah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
"Cuma tadi, karena ini kan beda sama yang lalu sejarahnya. Jadi Airlangga itu kaya satu tahun dia membawa dulu, jadi sebenarnya benar-benar dia bakal ini tuh mungkin baru sekarang ini nih pertarungan. Karena dia satu tahun ini kinerjanya cukup oke, ya mungkin jadi orang cenderungnya 'terusin dulu saja deh, ya'," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hetifah, saat ini belum ada calon ketua umum yang betul-betul serius menggalang dukungan. Hetifah pun berharap siapa pun yang akan mencalonkan menjadi ketua umum harus terbuka.
"Jadi belum, belum, saya pribadi juga belum pernah dilobi-lobi orang, Pak Bamsoet juga belum. Karena sebenarnya saya juga kan pimpinan dari organisasi sayapnya partai, pasti dong saya tahu gitu kalau ada yang sudah mulai serius ini. Jadi ini mungkin belum ya, belum terasakan betul," ungkap Hetifah.
Airlangga, menurut Hetifah, sangat terbuka jika ada kandidat lain yang mencalonkan diri sehingga tidak menjadi calon tunggal. Dia berharap Ketum Golkar nantinya harus bisa melihat preferensi partai berlambang pohon beringin itu lima tahun ke depan.
"Saya kira iklim demokratis justru harus diciptakan, tapi kita juga kalau dari sisi ke depan mungkin keberlanjutan perlu diperhitungkan. Terus kemudian tadi, hubungan atau relasi pemimpin kita dengan pemerintahan seperti apa? Dan jadi untuk mempermudah proses pengambilan keputusan, misalnya tujuannya apa, mau mendukung apa? Kepemimpinan seperti apa yang cocok?" tuturnya.
"Nanti kita lihat tantangannya. Jadi preferensi kita bisa dilihat tantangan Golkar lima tahun ke depan apa, orangnya seperti apa? Jadi nanti bebas saja," lanjut Hetifah.
Kendati demikian, Hetifah menilai Airlangga masih berpeluang besar terpilih kembali sebagai ketua umum. Menurutnya, kepemimpinan Airlangga selama satu tahun sudah terbukti mampu menghadapi tantangan dan membuat Golkar mempertahankan posisi yang baik.
"Jadi dia (Airlangga) juga oke. Kalau mau maju lagi, banyak yang mendukung karena dianggap juga cukup bisa membawa Golkar. Jadi masih cukup kuat memang," pungkasnya.
(azr/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini