"Saya tidak tahu itu (keterlibatan HTI), yang penting kita tahunya dia ustaz, dan dia mau ngasih kultum (kuliah tujuh menit), masa kita tolak, begitu," ucap Chaidir, saat dihubungi, Rabu (26/6/2019).
Chaidir menjawab pertanyaan wartawan mengenai apakah pihaknya mengetahui bahwa Felix Siauw pernah menjadi anggota HTI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GP Ansor memprotes keras Pemprov DKI yang memberi ruang Felix Siauw memberikan ceramah di masjid Fatahillah yang ada di Balai Kota DKI. Protes itu dilayangkan karena Felix Siauw pernah menjadi bagian HTI. Dalam sebuah video yang dipublikasikan pada Mei 2018, Felix Siauw mengakui bergabung dengan HTI sejak 2006.
Terkait dengan penolakan dan pandangan pro terhadap khilafah ini, Felix meminta agar dilakukan diskusi. Menurutnya, pandangannya mengenai khilafah bisa dijelaskan secara ilmiah.
Sebelumnya, Chaidir sempat meminta jadwal ceramah Felix Siauw hari ini batal. Tapi, kemudian acara tetap berlanjut.
Dia menepis maju mundur rencana kajian Felix Siauw ini karena sosoknya yang kontroversial. Menurut Chaidir, ceramah Felix Siauw juga normal-normal saja.
"Tidak, kita hanya mencocokkan jadwal. Takutnya ada ustaz juga berbarengan, masa ada dua ustaz. Dan ceramah itu kan hanya kultum, kuliah tujuh menit, kaitan dengan habis salat Zuhur," ucap Chaidir.
"Tadi ceramahnya pun normal-normal aja, enggak ada kaitan dengan ini, kaitan dengan masalah kerohanian saja. Enggak ada kaitan dengan macam-macam hal. Kami kemarin membatalkan karena posisinya mencocokkan, reschedule kembali jadwal, takutnya bentrok ada dua ustaz tadi, itu aja," sambungnya.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga sudah berkomentar soal ceramah Ustaz Felix Siauw ini. Anies menyatakan setiap undangan yang sudah dikeluarkan, harus dituntaskan.
"Oh.. cek sama panitia. Tapi intinya begini, kalau Pemprov undang, hargai undangan itu. Hargai saja kemudian, toh forum terbuka. Semua bisa dengarkan, menyaksikan," kata Anies saat diwawancara wartawan.
Felix Siauw Ceramah di Balai Kota, Anies: Kita Ikuti Aturan:
(aik/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini