SURAT EDARAN
Berdasarkan hasil rapat SDN Karangtengah III pada hari Selasa 18 Juni 2019, maka dengan ini kami sampaikan aturan sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Bagi siswa kelas II-VI belum diwajibkan, yang mau ganti seragam muslim.
3. Tahun pelajaran 2020-2021 semua siswa wajib berpakaian muslim.
4. Berikut kami sertakan contoh gambarnya.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Surat tersebut ditandatangani oleh Kepala SDN Karangtengah III, Puji Astuti.
Puji Astuti mengakui ada kesalahan di dalam surat tersebut. Dia juga telah dipanggil oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul.
"Saya baru sadar surat saya itu ada yang salah," ujar Puji saat ditemui di SDN Karangtengah III, Gunungkidul, Selasa (25/6/2019).
"Saya (memberi) konfirmasi. Kemudian cari solusi surat edaran yang ada terus kami buat ralat," jelasnya.
Berikut isi ralat surat edaran tersebut:
Kepada Yth Bp/Ibu Orang Tua Peserta Didik,
Memperhatikan saran masukan dari berbagai pihak, dan untuk menjamin pemberian hak kepada semua peserta didik, maka bersama ini kami mencabut surat edaran tertanggal 18 Juni 2019 yang mengatur tentang pemakaian seragam bagi peserta didik di SDN Karangtengah III, selanjutnya pemakaian seragam kami atur sebagai berikut:
1. Tahun Pelajaran 2019/2020 peserta didik baru kelas I yang beragama Islam dianjurkan mengenakan seragam dengan pakaian muslim.
2. Sedangkan bagi siswa kelas II-VI yang beragama Islam belum dianjurkan, dan bagi yang akan menggantikan seragamnya, dianjurkan mengenakan seragam dengan pakaian muslim.
3. Jika akan mengenakan seragam pakaian muslim sebagaimana dimaksud nomor 1 dan 2, berikut ini kami sertakan contoh gambarnya.
Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Surat tersebut tertangga 24 Juni 201 dan diteken oleh Kepala SDN Karangtengah III Puji Astuti.
Dia juga menegaskan pihak sekolah bukan mewajibkan melainkan memberi anjuran terkait pakaian muslim. Puji juga menyatakan bahwa dirinya tak bermaksud membuat aturan yang mendiskriminasi.
"Karena yang mendaftar di sekolah kami semua muslim, jadi kami gak berpikir ke depannya kalau ada non muslim. Selama ini murid kami muslim," jelasnya.
"Maksud kami nggak ada diskriminasi, kalau saat ini ada (siswa baru) non muslim kami terima dan tidak kami paksa Pak, betul," lanjut Puji.
Tonton juga video Viral HP Siswa Ponpes di Ponorogo Dihancurkan Pakai Palu:
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini