Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan, sanksi-sanksi ekonomi baru yang akan dijatuhkan AS tersebut tak akan berdampak apapun.
"Kami benar-benar tidak tahu apa itu (sanksi-sanksi baru) dan apa yang ingin mereka targetkan lagi, dan juga tidak menganggap sanksi-sanksi itu memiliki dampak apapun," kata Mousavi dalam konferensi pers di Teheran, hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah benar-benar ada sanksi yang belum dijatuhkan AS terhadap negara kita baru-baru ini atau dalam 40 tahun terakhir?" imbuhnya seperti dilansir dari kantor berita AFP, Senin (24/6/2019).
Ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat setelah pasukan Iran menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak (drone) AS pada Kamis (20/6) lalu, menyusul serangkaian insiden termasuk serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak di perairan Teluk.
Presiden AS Donald Trump sempat menyetujui rencana serangan militer terhadap Iran sebagai serangan balasan atas penembakan drone tersebut, namun membatalkannya di menit-menit terakhir. Trump pun mengatakan bahwa Washington akan menjatuhkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran per Senin (24/6) ini.
Tiga hari setelah Trump membatalkan serangan balasan ke Iran atas penembakan drone, Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengingatkan Iran untuk tidak terlena atas sikap Washington saat ini.
"Iran ataupun pihak lainnya jangan salah mengartikan kehati-hatian AS sebagai sebuah kelemahan," cetus Bolton di Yerusalem, usai bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (23/6) waktu setempat.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini