"Ya mudah-mudahan di usia ke-58, beliau bisa melihat bahwa keadaan bangsa ini masih sangat memprihatinkan dan masih banyak anak bangsa seperti hari ini yang menuntut keadilan," ucap Fadli di kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira seorang pemimpin itu dinilai ketika berkuasa, itu apa yang dia lakukan, legacy. Legacy-nya apa? Dia mau dikenang sebagai apa? Mau dikenang sebagai pemimpin yang banyak utang atau pemimpin yang berhasil membawa pembangunan atau pemimpin yang betul-betul dicintai rakyat atau tidak?" ujar dia.
Dia juga membandingkan pemerintahan Jokowi dengan pemimpin Uni Soviet kala itu, Mikhail Gorbacev. Pada intinya, dia berpesan kepada Jokowi agar bisa memperhatikan setiap langkah kebijakannya agar bisa dikenang baik oleh rakyat.
"Coba lihat di Uni Soviet yang namanya Gorbachev dia mengatakan, dia orang yang dianggap disanjung-sanjung di luar, tapi di dalam negeri nggak ada, mungkin orang lewat nggak ada yang negor dia. Karena dia yang telah membuat Uni Soviet terpecah-belah, hancur, disintegrasi. Seorang pemimpin mau dikenang karena legacy-nya, apa yang ditinggalkannya? Yang ditinggalkan apakah suatu kejayaan atau yang ditinggalkan itu suatu misery, penderitaan, misalnya utang, hidup makin susah, cari pekerjaan susah," sebut Fadli.
"Itulah seorang pemimpin, keberhasilannya dinilai dari apa yang ditinggalkannya. Kalau sekadar mau berkuasa, orang bisa berkuasa, dengan cara curang saja orang bisa berkuasa kok. Dengan dulu rezim-rezim diktator, dengan senjata dia berkuasa bisa. Jadi inilah pesan ulang tahun saya untuk Pak Jokowi," pungkasnya.
Simak Juga "Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Jokowi dari Sederet Artis":
(zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini