Rapat paripurna MWA ini diadakan di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (19/6). Ada 13 orang dari berbagai unsur yang terpilih sebagai anggota P3CR.
"Dari sekian jumlah yang mendaftar akhirnya terpilih 13 orang yaitu 7 dari unsur dosen, 2 dari unsur masyarakat, 2 dari unsur tenaga pendidikan dan 2 dari unsur mahasiswa," kata Ketua MWA UI Saleh Husin saat dihubungi detikcom, Kamis (20/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Prof. Dr. Yoki Yulizar - Wakil Dosen
2. Dr. Donny Gahral Adian, M.Hum. - Wakil Dosen
3. Prof. Dr. Agus Sardjono S.H., M.H. - Wakil Dosen
4. Prof. Dr. Wibowo Mangunwardoyo, M.Sc. - Wakil Dosen
5. Elvia R Shauki, SE Ak, CA, PhD - Wakil Dosen
6. Dr. Sigit Mulyono, S.Kp., M.N - Wakil Dosen
7. Prof. Dr. Anna Erliyana, S.H., M.H. - Wakil Dosen
8. Stanislaus Suharwanta - Wakil Tenaga Kependidikan
9. Abdul Subur, S.E. - Wakil Tenaga Kependidikan
10. Vyan Tashwirul Afkar - Wakil Mahasiswa (Program Sarjana)
11. Drs. Harris Susanto, M.Hum - Wakil Mahasiswa (Program Pascasarjana)
12. Idwan Suhardi, PhD - Wakil Masyarakat (Umum)
13. Riri Satria - Wakil Masyarakat (Alumni UI)
Nama-nama tersebut di atas terpilih setelah melalui proses pendaftaran pada tanggal 22 Mei-10 Juni 2019. Mereka juga melalui seleksi administrasi dan pendalaman yang dilakukan tim Pansus Pilrek maupun MWA ke berbagai sumber. UI memang membuka kesempatan bagi sivitas akademika UI dan masyarakat luas untuk mencalonkan diri menjadi P3CR.
Tidak mudah untuk masuk menjadi anggota P3CR ini. Syaratnya di antaranya berintegritas, profesional, memiliki kompetensi yang diperlukan, tidak memiliki konflik kepentingan, tidak berafiliasi dan bukan anggota partai politik, memiliki jejaring yang luas serta berkomitmen untuk kepentingan UI.
![]() |
Selain itu, anggota P3CR UI juga harus memiliki kompetensi dalam pengelolaan universitas untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang mencakup manajemen pendidikan tinggi, manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, kewirausahaan, serta tata kelola dan hukum.
Tugas dari P3CR ini nantinya adalah melakukan kegiatan operasional dan teknis terkait pemilihan Rektor UI masa untuk masa jabatan 2019 - 2024. Saleh mengatakan, para anggota P3CR UI ini akan langsung bekerja keras dengan dibackup penuh oleh MWA UI. Pertemuan perdana P3CR dengan Pansus Pilrek akan dilakukan pada 21 Juni.
"Tentu saya harapkan pada anggota P3CR ini selain bekerja keras untuk menjaring calon-calon rektor yang potensial, tentu juga selalu berkoordinasi dengan Majelis MWA sehingga apa-apa yang dilakukan itu betul-betul segaris dan sejalan. Karena apa? Tentu kita semua satu misi khusus, yakni bagaimana membesarkan Universitas Indonesia ini," jelas Menteri Perindustrian periode 2014-2016 ini.
Pemilihan rektor UI akan mulai digelar pada 25 September 2019. Proses pendaftaran dilakukan mulai 10 Juli hingga 2 Agustus 2019.
Saleh Husin Bicara Kriteria Calon Rektor UI
Rektor UI Muhammad Anis dalam pidato pertanggungjawabannya di Sidang Terbuka MWA UI di Depok, Rabu (19/6), bicara keberadaan UI sebagai agen perubahan dalam pembangunan peradaban bangsa. UI menurutnya harus berperan besar menyiapkan sumber daya berkualitas, sesuai karakter dan nilai budaya Indonesia. Saleh mengapresiasi pernyataan Anis tersebut.
"Adalah tugas sekaligus amanah berkesinambungan yang tak berhenti saat Pak Anis menuntaskan masa tugasnya, tapi juga menjadi tanggung jawab rektor berikutnya," ujarnya. Dia berharap organ UI lainnya yakni Dewan Guru Besar serta Senat Akademik dapat segera menyampaikan tanggapan atas pidato pertanggungjawaban Anis tersebut.
![]() |
Saleh kemudian bicara soal tantangan besar yang akan dihadapi Rektor UI berikutnya. Menurut dia, rektor selanjutnya haruslah sosok yang punya visi dan semangat kerja luar biasa.
"Tentu kita harapkan rektor yang terpilih itu rektor yang mempunyai visi jauh ke depan, rektor yang mempunyai semangat kerja yang harus luar biasa. Karena apa? Tantangan ke depan kan semakin berat, di samping itu juga kita harapkan UI ini bisa menembus ranking 200 terbaik dunia yang saat ini memang rankingnya sampai melorot. Sekarang ini kan rangking UI untuk dunia sekitar 296, tentu kita berharap paling nggak dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah bisa mampu menembus rangking 200 dunia," ujarnya.
UI, lanjut Saleh, ingin mewujudkan peran sebagai guru bangsa. Untuk mencapai itu, tentu dibutuhkan rektor yang mampu bekerja ekstra keras. Rektor yang bisa bersinergi dengan sivitas akademik, juga alumni UI. Dia yakin UI akan bisa mencapai semua target jika segenap sivitas akademika mau bersatu padu meninggalkan kepentingan kelompok dan golongan.
"Kan kita tahu potensi alumni Universitas Indonesia ini kan cukup besar, nah ini harusnya dirangkul untuk bersama-sama, bahu membahu untuk membangun Universitas Indonesia," ucapnya.
Saleh juga mengingatkan agar rektor UI selanjutnya dapat lebih progresif mengembangkan riset terapan dengan menggandeng pihak eksternal, dalam hal ini sektor industri. Dia menegaskan UI perlu berkolaborasi dengan dunia industri untuk mencapai misi.
"Tanpa itu, jangan pernah berharap," tegasnya. (hri/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini