Dalam sidang gugatan pilpres, saksi dari Prabowo menjelaskan NIK siluman terkait jumlah kecamatan di suatu wilayah yang berbeda dengan data asli terkait data pemilih.
"Di Bogor ada 40 kecamatan, tapi bisa dilihat di sana ada kecamatan (kode) 85, ada 00," ujar saksi Idham dalam sidang di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Bengkulu, tapi saya lupa berapa jumlahnya," kata Idham saat ditanya lokasi data NIK siluman terbanyak.
Sedangkan NIK rekayasa, menurut saksi, terlihat dari temuan pemilih perempuan yang menggunakan NIK pria.
Selain itu, saksi menyebut ada temuan pemilih ganda pada Pilpres 2019.
"NIK rekayasa berapa?" tanya hakim konstitusi Arief Hidayat.
"Sepuluh juta," sebut Idham.
"(Persebaran) yang tertinggi di Bogor 400 lebih, (persisnya) 430, 450 saya tidak hafal," kata saksi Idham.
Dalam sidang MK, saksi menyebut ada temuan pemilih ganda. Sedangkan dalam dokumen permohonan gugatan, tim hukum Prabowo menyebut adanya data ganda. Data tersebut misalnya di 5 provinsi, menurut tim Prabowo, ditemukan sebanyak 6.169.895 orang.
Hakim MK 'Semprot' Saksi Tim Prabowo karena Tutupi Keterangan:
(fdn/fdn)