"Awalnya saya pengangguran, tukang ojek. Kemudian saya melihat beberapa batang bambu yang bagus di kebun. Kemudian saya iseng-iseng buat miniatur, kata yang di rumah hasilnya bagus," kata Dian saat ditemui, Rabu (19/6/2019).
Setelah itu, ia bertemu dan dibina Dinas Perdagangan dan Perindustrian KBB. Sebelumnya ia membuat miniatur seperti truk atau menara Eiffel, namun peminatnya terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peminatnya pun tak hanya di dalam negeri, namun juga menembus pasar di Jerman, Yunani dan Arab Saudi. Ia juga menjual barangnya lewat toko daring.
"Banyaknya barang saya diambil di sini, terus ada yang memasarkan di luar negeri. Barang kita aman, tahan panas dan tidak mengandung bahan kimia, pernah diuji di Jerman," katanya.
![]() |
"Kebanyakan yang dibuat piring, dalam sehari bisa membuat 50 gelas dari bambu. Semua pengerjaannya masih manual, tidak menggunakan mesin," katanya. (tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini