Proses rekonstruksi digelar hari ini. Sedikitnya ada 30 adegan yang direka ulang anggota Satreskrim Polres Cianjur. Salah satu adegan yang menarik adalah saat pelaku mengeluarkan dompet korban dan membuang benda serupa azimat.
Pantauan detikcom, ketiga pelaku A (17), F (20) dan SA (20) didatangkan untuk melakukan adegan rekonstruksi. A memegangi korban yang saat itu dalam posisi tergeletak, SA beberapa kali membacok dan menusuk perut korban menggunakan pisau sementara F berada di dekat pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban Duduy yang diperankan oleh anggota kepolisian saat itu tidak membawa dompet. KBO Reskrim Iptu F Sianipar kemudian meminjamkan dompetnya untuk keperluan rekonstruksi.
"Kau temukan isimnya, lalu kau buang?," tanya Sianipar kepada pelaku SA.
Menjawab pertanyaan itu SA hanya mengangguk. Setelah membuang isim ternyata bacokan dan tusukan tidak juga mempan menembus kulit tubuh korban. Akhirnya SA mengambil batu dan menghantamkan batu ke arah kepala korban.
Langkah SA itu diikuti oleh F yang juga mengambil batu dan mengarahkannya ke arah kepala korban. Saat itu pelaku F melihat darah mengalir dari kepala korban. Meski begitu korban masih berupaya melakukan perlawanan, secara bergantian pelaku kemudian mulai melukai korban dengan senjata tajam. Pisau yang tadinya tidak mempan akhirnya berhasil menembus tubuh korban. Dalam adegan berikutnya pelaku SA lantas membuang pisau itu ke arah rimbunan pohon teh.
Polisi belum membeberkan motif para pelaku menghabisi korban. Proses rekonstruksi masih dilakukan, Kapolres Cianjur AKBP Soliyah membenarkan adegan dimana pelaku kesulitan membacok dan menusuk korban.
"Memang beberapa kali korban dibacok di leher, tangan dan perut memang tidak terjadi pendarahan. Terakhir mereka menghantamkan batu sehingga membuat korban tidak berdaya," kata Soliyah saat proses rekonstruksi. (sya/tro)