"Uang Rp 150 juta hasil tukar valas milik KZ (Kivlan Zen), bukan diterima dari Habil Marati," kata Yuntri dalam keterangan kepada detikcom, Selasa (18/6/2019).
Yuntri juga membantah jika dikatakan bahwa uang itu berkaitan dengan rencana pembunuhan tokoh nasional. Ia menyebut uang itu untuk kegiatan operasional demo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, setelah uang itu diserahkan Kivlan kepada Iwan, Iwan tak kunjung membuat acara demo itu. Iwan malah menghilang dan acara demo di Monas itu tidak terjadi.
"(Iwan) dia dicari dan dicek acara (demo di Monas) itu ternyata nggak ada. Itu kan kegiatan buruh di Monas dan kegiatan Supersemar itu tapi Iwannya ke mana," kata Yuntri.
Yuntri mengatakan uang itu memang diserahkan kepada Iwan bukan untuk membeli senjata api seperti kesaksian Iwan.
"Pokoknya itu nggak ada kaitannya dengan aliran dana untuk beli senjata," tegasnya.
Sebelumnya, polisi menyampaikan Habil Marati memberikan uang SGD 15 ribu kepada Kivlan Zen dan Iwan. Uang tersebut merupakan dana operasional. Kivlan Zen lalu disebut mencari eksekutor dan memberi target empat tokoh nasional.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini