Komplotan ini melakukan percobaan pembobolan ATM Bank Jateng di Pakis, Kabupaten Magelang, pada Minggu (12/5). Dalam aksinya, pelaku terdiri lima orang yakni Sigit Purnomo (28), warga Dusun I, Desa Adirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur dan Rustanto alias Kento (34), warga Dusun Susukan, Desa Sukoharjo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Sedangkan dua pelaku lainnya, Ibnu Wahyudi (27), warga Dusun III, Desa Adirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Lampung Timur dan Juvan Bahri (32), warga Kecandran, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, keduanya diproses dalam kasus serupa di Polres Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk awal kronologis kita pengungkapan kasus, ini pelaku spesialis curat, curas dan curanmor. Ada tiga spesialisasi mereka satu komplotan terdiri orang Salatiga, Lampung dan juga orang dari Jawa Tengah. Ini awalnya melakukan curanmor di RSU Syubbanul Wathon Tegalrejo. Kemudian anggota melakukan penyelidikan, pada saat bersamaan ada kejadian kasus percobaan pencurian ATM Bank Jateng (di Tegal)," kata Kapolres Magelang AKBP Yudianto Adhi Nugroho dalam jumpa pers di kantornya, Selasa (18/6/2019).
Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Polres Semarang dan Polres Tegal.
"Pelaku kita interograsi, ternyata mengakui melakukan di lima TKP lainnya yang dilakukan kelompok ini," tegasnya.
Selain beraksi di Magelang, lima TKP kejahatan yang dilakukan kelompok ini, katanya, meliputi 3 kejadian curanmor di Kabupaten Tegal, 5 TKP curanmor di Kabupaten Semarang, 1 TKP curat di Kabupaten Boyolali, 1 TKP curas di Pabelan Kabupaten Semarang dan 1 TKP curat di Indomaret Ungaran.
"Yang memang bersangkutan ini sudah spesialis dan kita berhasil menangkap dua orang pelaku. Untuk membobol brankas ATM menggunakan alat las, pelaku pernah bekerja di perusahaan jadi sudah pengalaman," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Magelang AKP Bayu Puji Hariyanto menambahkan, pelaku berhasil ditangkap salah satunya dikenali dari rekaman CCTV.
"Salah satunya, pelaku ini terekam di CCTV yang ada," tuturnya.
Salah seorang pelaku, Sigit Purnomo mengaku hanya diajak rekannya YD. Mereka beraksi dua kali dan gagal baik di wilayah Ungaran dan Magelang.
"Saya hanya diajak saja. Dua kali beraksi gagal," ujar Sigit yang dulunya bekerja di bidang las, itu. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini