Rapat dipimpin Ketua Komisi II DPR Zainuddin Amali di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Pratikno memaparkan pagu indikatif yang ditetapkan untuk Sekretariat Negara sebesar Rp 2.104.476.045.000. Ia meminta tambahan anggaran Rp Rp 615.618.584.000 sehingga total anggaran yang diajukan Rp 2.720.094.629.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah mempertimbangkan dengan cermat dan teliti, karena melihat pergantian periode, kami mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp 615.618.584.000," kata Pratikno.
"Kami mohon usulan tambahan anggaran tersebut agar mendukung pemerintahan baru periode 2019-2024," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, juga hadir KSP Moeldoko. Dia menyebutkan pagu indikatif KSP sebesar Rp 76.584.364.000. Moeldoko meminta tambahan anggaran Rp 30.884.198.000. Total anggaran yang diajukan Rp 107.468.562.000.
"Pagu indikatif tersebut belum memenuhi kebutuhan KSP," ujar Moeldoko.
Selain itu, Seskab Pramono Anung menjelaskan, pagu indikatif Sekretariat Kabinet Rp 296.559.039.000. Ia mengusulkan tambahan anggaran Rp 80.866.106.000, sehingga total anggaran yang diajukan Rp 377.425.145.000.
Plt Kepala BPIP Hariyono meminta tambahan anggaran Rp 187.115.780.000. Pagu indikatif yang ditetapkan untuk BPIP sebesar Rp 216.998.054.000. Total anggaran yang diajukan menjadi Rp 235.709.632.000.
Amali menerima pemaparan dan usulan tambahan anggaran yang disampaikan para mitra kerja. Komisi II DPR akan membahasnya dalam rapat pleno.
"Komisi II DPR alan membahasnya secara mendalam pada rapat pembahasan RAPBN 2020 selanjutnya," kata Amali. (tsa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini