Alat bukti itu dibawa menggunakan 3 truk, tiba di MK sekitar pukul 16.20 WIB. Terlihat hadir Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto, beserta Denny Indrayana di lokasi.
Setelah diturunkan, puluhan kontainer itu kemudian dibawa ke lobi MK. Anggota tim kuasa hukum Prabowo-Sandi, Luthfi Yazid, mengatakan saat ini baru tiba tiga truk, satu lainnya masih dalam perjalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang datang ini 3 truk, kemudian ada satu lagi sebetulnya. Tapi MK kan memberikan batasan sampai pukul 17.00 WIB, dan kita juga ada keterbatasan orang untuk mengangkat, baik menaikkan barang, ke dalam truk kita maupun menurunkannya dan membawa lagi. Oleh karena ini, kita baru tiga," ujarnya di gedung MK, Jl Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2019).
Luthfi mengatakan masih banyak sisa alat bukti yang akan diserahkan ke MK. Namun, menurutnya, alat bukti itu akan diserahkan secara bertahap.
"Kita akan koordinasi dengan MK. Pastinya akan kita sampaikan bukti-bukti yang kita miliki," ucapnya.
Luthfi meyakini semua berkas yang diserahkan itu cukup signifikan sebagai bukti. Ia menganggap Pemilu 2019 tidak bersifat jujur dan adil.
"Saya kira signifikan, bahwa kami ini sebagai pemohon, kami mengklaim bahwa pemilu yang dilaksanakan saat ini adalah pemilu yang tidak jujur dan adil. Kalau KPU berpendapat yang lain buktikan saja," katanya.
"Nah, ini kan hampir separuh rakyat Indonesia percaya dengan KPU. Nah jadi buktikan saja. Kan sederhana, karena bukan semata mata hasil atau angka. Yang penting adalah angka itu dibangun atas prinsip apa. Karena dalam konstitusi, pasal 22 E ayat 1 itu prinsipnya adalah jujur dan adil. Maka pemilu itu harus dilaksanakan secara jujur dan adil," imbuh Luthfi.
Tonton juga video Wiranto: Kalau Ada Aksi di MK Berarti Bukan Pendukung Prabowo-Sandi:
(eva/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini