Dituntut Mundur Terkait RUU Ekstradisi, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf

Dituntut Mundur Terkait RUU Ekstradisi, Pemimpin Hong Kong Minta Maaf

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Senin, 17 Jun 2019 01:57 WIB
Foto: Suasana demo di Hong Kong (Reuters)
Hongkong - Demonstran menuntut pemimpin Hong Kong Carrie Lam mundur. Demonstran menilai Carrie Lam harus mundur meski pembahasan rancangan undang-undang (RUU) Ekstradisi ditunda.

Carrie Lam dinilai dapat meloloskan RUU ekstradisi yang diprotes keras oleh para demonstran. Dilansir dari Reuters, Senin (17/6/2019), demonstran tetap mendesak Carrie Lam mundur meski sudah meminta maaf.

"Permintaan maaf tidak cukup," kata salah satu demonstran Victor Li (19).

Demonstran mempertanyakan kemampuan Carrie Lam dalam memimpin Hongkong. Hampir satu juta demonstran diperkirakan turun ke jalan untuk menuntut segera dibatalkannya pembahasan RUU Ekstradisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jauh lebih besar hari ini. Semakin banyak orang," ujar salah satu demonstran Wong.
Dituntut Mundur Terkait RUU Ekstradisi, Pemimpin Hong Kong Minta MaafFoto: Reuters

Desakan untuk menuntut mundur Carrie Lam terus diteriakkan demonstran. "Mundur," teriak para demonstran.

Sebelumnya, pemimpin Hong Kong telah menangguhkan pembahasan RUU Ekstradisi ke China setelah demonstrasi besar-besaran. Meski demikian, demonstran akan tetap melakukan aksi pada Minggu (16/6) waktu setempat.

Carrie Lam telah membatalkan RUU ekstradisi dan meminta maaf atas perlakuan Polisi. Tapi demonstran tetap meminta Pemimpin Hong Kong Carrie Lam untuk mundur dari jabatannya.
(fdu/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads