Korban bernama Awis Bin Inen (80). Mayat Awis pertama kali ditemukan oleh Sumini saat ia mengunjungi rumah korban untuk mengantar nasi uduk.
"Saya rutin mengirim sarapan. Tapi waktu saya masuk ke rumah, Mak Awis sudah tergeletak di lantai. Tubuhnya ditutupi kain seprai dengan darah yang tergenang di mana-mana," kata Sumini (43) kerabat korban kepada detikcom di TKP, Sabtu (15/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi Nenek Awis yang telah tewas, Sumini berteriak dan meminta bantuan kepada warga. Seorang perangkat desa bergegas melaporkan hal itu ke Mapolsek Telukjambe Barat.
Polisi menduga kuat ada motif perampokan dalam pembunuhan keji tersebut. Sebab, perhiasan korban ditemukan raib. Dalam olah TKP pagi itu, polisi juga menemukan dua dompet perhiasan milik korban sudah kosong.
"Korban dikenal punya perhiasan emas yang lumayan. Korban kerap menabung uang pemberian kerabat-kerabatnya untuk membeli perhiasan," kata Kapolsek Telukjambe Barat Iptu Hasanuddin Bahar kepada detikcom.
"Diduga kuat pelaku mengambil perhiasan korban," Hasanuddin menambahkan.
Ia memprediksi pembunuhan terjadi antara pukul 23.00 hingga 4.00 WIB. Sebab, saat mengecek TKP pada Sabtu pagi, Hasanuddin melihat darah yang tergenang di sekitar tubuh korban sudah menghitam dan dikerubuti semut. "Kalau darah sudah begitu artinya sudah lewat beberapa jam," kata dia.
![]() |
Kemungkinan besar, kata dia, korban ditusuk menggunakan sebilah gunting. Sebab, kepolisian menemukan gunting di dekat mayat korban. "Diduga kuat korban ditusuk menggunakan gunting. Masih kami cek," katanya.
Simak Juga 'Kamu Kena Tipu Nenek Pengganda Uang? Silakan Lapor ke Posko Ini':
(tro/tro)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini