"Saya kurang sependapat. Soal Tim Mawar itu sudah selesai dengan putusan pengadilan 1999," kata Habiburokhman saat dimintai tanggapan, Rabu (12/6/2019).
Ketua DPP Partai Gerindra itu menyebut orang-orang yang bersalah terkait masa lalu sudah dihukum. Dia menegaskan Prabowo sama sekali tidak terkait dengan apa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Habiburokhman sendiri mengaku punya pengalaman dikejar aparat saat menjadi aktivis mahasiswa pada 1998. Kini, dia mengaku bersahabat dengan eks Tim Mawar.
"Saat ini sudah era yang berbeda. Sebagai contoh, saya yang dahulu aktivis mahasiswa '98 dikejar-kejar aparat, sekarang bersahabat dengan mantan komandan Tim Mawar, Mas Bambang Kristiono, dan kami sama-sama memenangkan Pak Prabowo di dapil kami masing-masing," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Fahri Hamzah meminta Prabowo Subianto, yang kini berstatus capres, berbicara meluruskan sejumlah tuduhan terkait masa lalu, termasuk soal Tim Mawar. Fahri memandang itu merupakan pekerjaan rumah bagi Prabowo, terlebih menjelang sidang gugatan Pilpres 2019 di MK.
"Kalau saya jadi Pak Prabowo, ini waktunya bicara. Sudah cukup 21 tahun diam soal-soal yang dituduhkan kepadanya. Undang media, buka semua kejadian di masa lalu agar publik mendapat pencerahan dari prinsip liput kedua sisi (cover both side). Ini PR Pak Prabowo," kata Fahri lewat akun Instagram-nya, seperti dikutip pada Rabu (12/6).
"Sebab, kisah Tim Mawar yang kembali diangkat oleh media menjelang sidang MK itu membuat publik tidak dapat membaca semua sisi dari Prabowo, padahal beliau figur yang penting dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. Sebaiknya dibuka sekarang. Undang seluruh media dalam dan luar," imbuh Fahri.
Simak Juga "Eks Komandan Tim Mawar ke Bareskrim Lagi":
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini