"Saya sarankan beberapa soal-soal teknis, saya katakan gini, orang yang cari itu yang datang ke KPK itu antara dirinya dengan Tuhannya, nggak boleh orang lain. Saya datang ke KPK saya dengan Tuhan, saya nggak ada yang ngatur istri saya, anak saya, alumni saya, nggak boleh atur-atur saya. Bisa nggak nyari orang kaya gitu," kata Saut di gedung KPK Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Rabu, (12/6/2019).
"Kalau dia polisi enggak diatur-atur, kalau dia jaksa nggak diatur-atur. Kalau dia siapa pun yang datang ke KPK itu antara dia dengan Tuhannya," lanjut Saut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kebijakan-kebijakan dia sangat independen. Apakah arogan? Itu nggak juga. Karena itulah yang disebut integritas, integritas itu kan tadi saya bilang sembilan nilai tadi jujur, peduli, mandiri, tanggung jawab, sederhana, berani, adil dan seterusnya," tutur Saut.
Nantinya calon pimpinan KPK juga akan melewati rangkaian psikotes. Saut menyebut proses psikotes seleksi pimpinan KPK sangat independen.
"Karena begini kekuatan itu nanti kan pasti di psikotesnya kekuatan itu, dipsikotes dan itu sangat independen ukuran-ukuran variabel mencari orang berintegritas. Mencari orang yang berani, jujur, peduli tanggung jawab, sederhana dan terus ya yang. Kita sebut integritas itu kan itu alat tes, ada," jelasnya.
Hari ini pansel calon pimpinan KPK datang ke gedung KPK. Mereka bertemu pimpinan KPK membahas proses seleksi.
Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan dalam pertemuan itu pansel capim KPK meminta masukan terkait kondisi di KPK. Febri menyebut masukan itu diperlukan untuk menemukan calon pimpinan yang membuat KPK lebih baik ke depan.
"Pansel meminta masukan dari Pimpinan KPK terkait dengan kondisi riil dan proyeksi KPK ke depan agar dalam proses seleksi ini Pansel lebih dapat menemukan calon pimpinan yang membuat KPK semakin lebih baik ke depan," ujar Febri.
Mau Jadi Pimpinan KPK? Eits, Catat Dulu Nih Syaratnya! (ibh/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini