Kekeringan mulai dirasakan di Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Sejak beberapa bulan belakangan, wilayah tersebut tidak lagi mendapat guyuran hujan.
Air bersih dibeli dari mobil tangki keliling. Satu tangki ukuran 6000 liter dibeli Rp 150 ribu. Air kemudian ditampung di dalam bak penampungan dan hanya bertahan sekitar satu pekan untuk satu keluarga berisi 4-5 jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang ini, warga belum terlalu terbebani dengan biaya pembelian air bersih. Mengingat Lebaran tahun ini, famili banyak yang menyumbang dana untuk keperluan itu.
Camat Pracimantoro, Warsito, menerangkan ada tiga wilayah Desa yang dilanda kekeringan. Meliputi Joho, Petirsari, dan Gambirmanis. Pembelian air bersih melalui truk tangki, menurut Camat, sudah menjadi pemandangan lazim.
"Tapi jumlah wilayah terdampak kekeringan sudah jauh berkurang dibandingkan tahun lalu. Karena ada proyek pengangkatan air, pengeboran, dan suplai air dari sumber Seropan Gunungkidul dan Sumberagung Pracimantoro. Dulu awal kemarau seperti ini bisa empat sampai lima desa terdampak," kata Warsito, Senin (10/6/2019).
Menurut Camat, pasokan air bersih dari sumber Seropan, dalam waktu dekat juga akan bisa dinikmati warga Desa Joho. Saat ini tinggal perbaikan instalasi pipa. Sedangkan warga Petirsari akan mendapat suplai dari mata air Sumberagung. Untuk Gambirmanis akan disalurkan air dari sumber desa setempat dan Sumberagung. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini