Libur Lebaran Wapres JK: Asyik Momong Cucu, Larang Keluarga Pegang HP

Wapres JK asyik memomong cucunya yang paling bungsu, Yusuf Ibrahim. (Foto: Istimewa)

Jakarta - Libur Lebaran kali ini dimanfaatkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk berkumpul bersama keluarga besarnya. JK asyik memomong cucunya yang paling bungsu, Yusuf Ibrahim. JK juga melarang keluarganya untuk memegang HP agar bisa berinteraksi satu dengan yang lain.

Kebersamaan JK bersama cucu diunggah oleh Jubir JK Husain Abdullah di akun Twitter miliknya, @husainabdullah1, seperti dilihat detikcom, Minggu (9/6/2019).

Husain, yang akrab disapa Uceng, mengungkapkan, memomong cucu merupakan momen paling bahagia bagi JK di tengah kesibukannya sebagai Wapres RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menikmati liburan bersama keluarga, anak apalagi cucu menjadi momen paling bahagia bagi seorang Pak JK yang super sibuk mengurus negara dan organisasi sosial. Yusuf Ibrahim cucu bungsu Pak JK berusia 4 bulan ini jadi "teman spesial" di saat libur," tulis Uceng di akun Twitter-nya.

Menikmati liburan bersama keluarga, anak apalagi cucu menjadi momen paling bahagia bagi seorang Pak JK yang super sibuk mengurus negara dan organisasi sosial. Yusuf Ibrahim cucu bungsu Pak JK berusia 4 bulan ini jadi "teman spesial" di saat libur pic.twitter.com/4e30iTkhI1
— Husain Abdullah (@husainabdullah1) 9 Juni 2019

Dihubungi terpisah, Uceng mengungkapkan bahwa JK pada libur Lebaran kali ini memang memaksimalkan waktu untuk bersama keluarga besarnya. Hal ini mengingat selama ini JK memiliki waktu yang terbatas bersama keluarga.

"Iya, biasanya selama liburan seperti ini Pak JK memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan keluarga karena kesempatan seperti itu sangat terbatas buat beliau," kata Uceng melalui pesan singkat.

Momen bersama keluarga besar itu juga dimanfaatkan JK untuk memberi pelajaran akan pentingnya persaudaraan dan kekeluargaan. Agar fokus menyimak pesan yang disampaikan JK, para anggota keluarga dilarang memegang HP.

"Biasanya kalau berkumpul seperti itu, Pak JK memberi pelajaran memperkuat persaudaraan dan kekeluargaan. Semua mereka yang berkumpul dilarang memegang HP agar bisa berinteraksi satu dengan yang lain lebih intens dan alamiah," tuturnya. (nvl/hri)