"Gempa bumi selatan di Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault)," ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Minggu (9/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guncangan gempa bumi dilaporkan terasa di Pangandaran, Cilacap, ciamis, Kebumen dalam skala intensitas III MMI. Sedangkan di Bandung, guncangan gempa terasa dalam skala intensitas II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," sambungnya.
Baca juga: Gempa M 5,7 Guncang Cilacap |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini