Sengatan ubur-ubur jenis "Pulus Jalatrong" itu menempel dan menyengat wisatawan, mayoritas korbannya adalah anak-anak. Sejumlah relawan dan petugas lifeguard mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di kawasan pantai.
"Sengatannya terasa gatal, ketika digaruk malah bikin pedih. Tadi diobati oleh petugas medis, baru rasa sakitnya mereda," kata Deni, salah seorang pengunjung pantai, kepada detikcom, Minggu (9/6/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total (hari ini) korban mencapai 53 orang, mereka mengeluh tersengat di bagian punggung, tangan ada juga di sebagian wajah. Sudah kita beti pengobatan ringan," ucap Tatang.
Efek yang dirasakan korban yang terkena sengatan yakni gatal-gatal dan mengaku badannya terasa panas. Petugas menyarankan mereka agar tidak menggaruk bagian tubuh yang disengat hewan tersebut.
"Tanda-tanda ada ruam kulit disertai tanda bentol. Ada juga yang sesak napas, kita tangani semua sejak pagi tadi. Kita imbau kalau melihat hewan itu menjauh dan jangan dipegang," tutur Tatang.
Catatan detikcom, total seluruh korban yang terkena sengatan ubur-ubur hingga hari ini berjumlah 64 orang. Sebelumnya, 11 orang terkena sengatan ubur-ubur pada Sabtu (8/6) kemarin.
Polisi, relawan lifeguard Balawista, petugas PMI dan medis mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di kawasan yang memang sudah diberi tanda rawan keberadaan ubur-ubur. (sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini